Mari Bersahabat Dengan Hewan Sesuai Sunnah Rasulullah, Simak Penjelasannya

- 22 Agustus 2020, 13:35 WIB
Ilustrasi kucing.
Ilustrasi kucing. /

Seorang hamba terkadang diuji oleh Allah dengan kenikmatan harta berupa binatang ternak. Kemudian hewan ternak itu berkembang biak sehingga jumlahnya semakin banyak. Namun hal itu membuat ia menjadi sibuk dan lalai beribadah kepada Allah. Mengenai kasus tersebut, Allah berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman! Jangalah harta-bendamu dan anak-anakmu melalikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Qs. al-Munafiqun [63] : 9).

Baca Juga: Inovasi Bidang Kesehatan Banyak Dikembangkan Perguruan Tinggi Membuat Kemendikbud Bangga

Rasulullah menggambarkan tentang tiga macam kuda sebagai binatang piaraan. “kuda itu ada tiga macam. Kuda bagi seseorang yang menjadi pahala, kuda bagi seseorang sebagai penutup kebutuhan, dan kuda bagi seseorang yang menjadi dosa. Adapun kuda yang mendatangkan pahala adalah kuda seorang yang ditambatkan di jalan Allah. Dia banyak berdiam di padang rumput atau kebun. Apa saja yang dimakan olehnya selama diikat di padang rumput atau dikebun maka pemiliknya mendapatkan pahala kebajikan. Seandainya talinya putus lalu berlali selangkah atau dua langkah, maka jejak kotorannya menjadi pahala bagi pemiliknya. Dan adaikata kuda itu melewati sungai, lalu minum darinya meskipun dia tidak hendak memberinya minum maka semua kebaikan baginya. Kuda yang diikat oleh seseorang karena ingin menjaga kehormatan diri ( tidak minta-minta) dan tidak lupa akan hak Allah pada leher atau punggung kuda itu maka ia menjadi penutup (kebutuhan) baginya. Dan kuda seseorang yang ditambatkan hanya untuk membanggakan diri, Riya’ (pamer), dan memusushi orang-orang islam maka kuda itu mendatangkan dosa baginya.” (HR. Bukhari no. 2371) (Minhajul Muslim, hal. 211-214). (Dea/job)

 

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah