Mungkinkah Imam Mahdi Terlahir di Zaman Ini? Bagaimana Kita Bisa Mengenalinya?

- 22 Agustus 2020, 21:06 WIB
Ilustrasi: Menara Masjid Damaskus.
Ilustrasi: Menara Masjid Damaskus. /

GALAMEDIA - Di alam semesta ini, tak ada yang tahu kapan kiamat terjadi selain Allah Ta'ala. Jangankan para Nabi, Malaikat Jibril yang kerap menyampaikan wahyu pun tak mengetahuinya.

Bicara tentang akhir zaman adalah bicara tentang urusan ghaib yang Allah Ta’ala dan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tidak menyebutkan waktu terjadinya, tapi hanya memberitahukan tanda-tandanya. Di antara tanda-tanda akhir zaman atau yang dikenal tanda-tanda dekatnya waktu kiamat adalah munculnya Imam Mahdi.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam memberitahu kita tentang kemunculan Imam Mahdi dengan dua perkara:

1. Keadaan dan kejadian dunia serta umat manusia pada saat kemunculan Imam Mahdi, seperti hilangnya keadilan, merajalelanya kezaliman dan perselihan dalam merebut kekuasaan.

2. Sifat Imam Mahdi sebagai seorang pribadi yang dipilih oleh Allah Ta’ala sebagai pemimpin umat Islam di akhir zaman, dimana dia merupakan keturunan Nabi dengan nama Muhammad bin Abdillah, dia tidak mengaku sebagai Imam Mahdi, tapi orang-orang yang membaiat dirinya.

Baca Juga: Tiga Orang Ini yang Akan Mendapat Dua Pahala dari Allah. Yuk, Simak hadistnya

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي يَمْلَأُ الارض قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا

“Andaikan dunia tinggal sehari lagi, Allah Taala akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku (keturunanku) namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdillah). Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penindasaan.” (HR Abu Dawud, No 9435, dan dishohihkan oleh al Albani, Shohih al Jami’ as Shoghir, No 5304).

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan keadaan dunia sebelum munculnya Imam Mahdi, bahwa kehidupan manusia diatas permukaan bumi “dipenuhi kezaliman dan penindasaan”, kita perhatikan kata (مُلِئَتْ) artinya dipenuhi.

Kezaliman dan ketidakadilan merata di bumi, bukan hanya terjadi pada sebagian wilayah, adapun wilayah yang lain baik-baik saja.

Ketika sebagian orang melihat kekerasan, kezaliman, pembantaian di sebagian negara, seperti di Suria, Iraq dan Myanmar; mereka akan berteriak bahwa zaman kehadiran Imam Mahdi telah tiba. Mereka lupa melihat bagian bumi yang lain yang baik-baik saja, atau pura-pura tidak paham arti kata “dipenuhi”?!

Baca Juga: Ekspresikan Tulisan Ayat Al-Qur'an dengan Cara Jepang, Ahli Kaligrafi Ibaratkan 'Musik Tanpa Suara'

Imam Mahdi akan memimpin umat Islam selama tujuh sampai sembilan tahun, dan pada masa itu akan muncul Dajjal dan turunnya Nabi Isa ‘Alaihissalam. Ketika kita berbicara tentang Imam Mahdi, pada masanya ada Dajjal dan Nabi Isa ‘Alaihissalam, artinya kita berbicara tentang ketiganya.

Salah satu yang jelas menunjukkan kesalahan prediksi sebagian orang bahwa masa kita adalah masa akhir zaman; dengan dalih tentang sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam yang menjelaskan bahwa salah satu tanda akhir zaman adalah adanya perubahan di Jazirah Arabiyah, yaitu kerajaan Saudi dan sekitarnya yang akan menjadi padang rumput yang hijau, dan sungai-sungai mengalirkan air.

Dan sekarang kita lihat lewat jendela pesawat saat berada di atas wilayah Saudi, jika belum ada kesempatan atau mendapat panggilan Allah ta’ala untuk berhaji atau Umrah, cobalah sempatkan waktu melihat petanya di Google, apakah padang-padang pasir Saudi telah berubah menjadi padang rumput yang hijau? Apakah sungainya sudah dipenuhi beningnya air yang mengalir?

Permasalahan yang terjadi pada sebagian orang adalah terlalu tergesa-gesa dalam menyimpulkan waktu kemunculan Imam Mahdi, tanpa melihat dalil-dalil tentang Imam Mahdi secara keseluruhan yang utuh, dan kurangnya memperhatikan detail-detail masalahnya.

Dari sebagian dalil yang disebutkan di atas, kita bisa memahami bahwa zaman kita ini, bukan zaman kelahiran Imam Mahdi, karena belum terpenuhinya seluruh sifat-sifat atau keadaan yang disebutkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam.

Baca Juga: Sejarah Kalender Hijriyah: Alasan Muharram Jadi Bulan Pertama dan Kelahiran Nabi Tak Jadi Patokan

Mungkin ada pertanyaan, bagaimana cara kita mengetahui Imam Mahdi?

Caranya adalah dengan mengikuti para ulama-ulama, sederhananya jika MUI, majelis ulama Saudi Arabia, ulama-ulama al Azhar Mesir dan ulama-ulama dunia Islam lainnya mengatakan bahwa Si Fulan adalah Imam Mahdi, baru kita katakan dia adalah Imam Mahdi.

Kenapa demikian? Karena permasalahan Imam Mahdi adalah permasalahan tanzil (menurunkan/membumikan) dalil-dalil pada orang tertentu dan keadaan tertentu, dan itu hanya bisa dilakukan ulama karena masuk dalam Bab Ijtihad, yaitu menentukan hukum terhadap suatu masalah.

Dan tidak cukup dengan seruan atau kehebohan satu atau dua orang yang mengatakan diri sebagai seorang Dai, karena Imam Mahdi akan menjadi pemimpin seluruh kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin akan sepakat menerimanya; artinya para ulama-ulama sepakat bahwa dia adalah Imam Mahdi yang disebutkan sifatnya di dalam hadits-hadits Nabi.

Wallahu a’lam.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x