Siap-Siap, Kuasai ChatGPT Bisa Jadi Syarat Wajib Kerja

- 20 Agustus 2023, 06:32 WIB
Menggunakan ChatGPT./ Pexels @Airam Dato-on
Menggunakan ChatGPT./ Pexels @Airam Dato-on /

GALAMEDIANEWS – Berbicara mengenai serba-serbi perkembangan dunia teknologi AI (Artificial Intellegence) atau kecerdasan buatan, terasa kurang afdol bila tak membahas ChatGPT. Platform buatan perusahaan OpenAI ini tak dapat dipungkiri memang begitu canggih.

 

Saking canggihnya, kehadiran ChatGPT tak dapat dipungkiri mempengaruhi banyak bidang kehidupan. Salah satu bidang yang terpengaruh yaitu dalam dunia tenaga kerja. Dilansir dari situs Business Insider, jumlah pemberi kerja di LinkedIn yang menyebut ChatGPT meningkat 21 kali sejak dirilis ke publik dunia pertama kali pada November 2022.

Ada penyebab hal tersebut terjadi. Karin Kimbrough, LinkedIn Chief Economist, menuturkan bahwa ChatGPT menjadi teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas sehingga akan meningkatkan pendapatan perusahaan.

“Sebagaimana perusahaan yang selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pendapatan, masuk akal bahwa banyak perusahaan yang mencari orang yang memahami bagaimana menggunakan AI yang merupakan teknologi yang baru,” tuturnya.

Nah, mengacu dari fenomena yang terjadi di situs LinkedIn tersebut, tak tertutup kemungkinan ChatGPT akan jadi syarat wajib apapun pekerjaan yang kita lamar dan apapun pekerjaan yang kita jalani. Terlebih, LinkedIn menjadi salah satu bursa online tenaga kerja terbesar di dunia. Jumlah usernya mencapai 930 juta dari seluruh dunia per bulan Juli 2023.

Baca Juga: SEDANG CARI KERJA? Jepang Sekarang Lagi Butuh 36 Ribu Pekerja Bahkan Lebih

 

Dengan demikian, menguasai ChatGPT tak dapat dipungkiri memang penting. Nah, untuk menguasai ChatGPT sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Sebabnya, dalam pandangan Karin Kimbrough, siapa pun bisa menggunakannya.

“Kebanyakan orang bisa meningkatkan kemampuan literasi AI dan menjadi akrab terhadap bagaimana AI bekerja dan menggunakannya sebagai pelengkap terhadap apa yang mereka ingin lakukan,” tutur Karin Kimbrough.

Michael Delcore, seorang pakar pengembang AI, menyatakan hal yang sejalan dengan Karin Kimbrough. Menurutnya, pengguna ChatGPT harus memahami literasi kata-kata agar ChatGPT memberikan respon sesuai dengan yang kita inginkan.

“Kita perlu memasukkan robot dengan kata yang tepat agar menginginkan yang kita mau,” tutur Michael Delcore, seorang pakar pengembangan AI, dilansir dari Euronews.

Bila kita belum terbiasa menggunakanya ChatGPT apalagi belum pernah menggunakannya sama sekali, memang ada baiknya membiasakan diri menggunakannya. Pelajari juga prompt-prompt yang sesuai agar ChatGPT menghasilkan jawaban sesuai dengan yang kita inginkan.

Baca Juga: 4 Tips Agar Kita Disukai Di Tempat Kerja yang Baru

 

Bila perusahaan tempat kita mencari orang yang menguasai ChatGPT, kita sudah bisa menggunakannya. Perusahaan pun tentunya tak repot-repot mencarinya. Tak ada salahnya juga kita mempelajari menggunakan platform chatbot lainnya seperti Google Bard. ***

 

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Business Insider EuroNews Influencer Marketing Hub


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah