7 Tanda-tanda Menopause yang Perlu Diketahui Wanita

- 26 Oktober 2023, 07:52 WIB
Ilustrasi 7 tanda menopause pada wanita./  Freepik @shurkin_son
Ilustrasi 7 tanda menopause pada wanita./ Freepik @shurkin_son /

GALAMEDIANEWS – Menopause adalah proses alami menuju penuaan. Kondisi ini ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi pada wanita. Menopause biasanya dimulai ketika wanita berhenti mengalami menstruasi selama 12 bulan. Pada masa ini usia produktif wanita sudah berakhir sehingga tidak bisa hamil.

Menjelang fase menopause, wanita biasanya mengalami beberapa perubahan atau disebut dengan fase transisi (perimenopause). Umumnya, usia menopause berkisar antara 45–55 tahun. Selama fase inilah wanita akan merasakan tanda-tanda menopause.

Tanda-tanda menopause pada setiap wanita bervariasi, tergantung dari banyaknya kadar estrogen di dalam tubuh. Apabila produksinya sedikit, maka tanda-tanda menopause muncul lebih beragam. Berikut adalah beberapa gejala menopause yang umum dialami oleh wanita.

  1. Perubahan siklus menstruasi

Ketika memasuki fase menopause, biasanya akan muncul beberapa perubahan, seperti:durasi menstruasi menjadi lebih lama atau lebih pendek, jeda menstruasi terkadang lebih cepat atau lebih lambat, volume perdarahan lebih sedikit atau lebih banyak.

Baca Juga: Simak 5 Penyebab Keputihan Pada Wanita dan Cara Mengatasi Keputihan, Yuk Mulai Gaya Hidup Sehat

Perubahan siklus tersebut lama-kelamaan akan berujung pada berhentinya menstruasi. Perlu diingat bahwa sejumlah perubahan tersebut cukup normal bagi wanita. Meski begitu, tidak ada salahnya jika Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penyebab dari kondisi tersebut.

  1. Penurunan gairah seksual

Sebagian wanita merasakan penurunan gairah seksual menjelang menopause. Pasalnya, menopause menyebabkan sensitivitas klitoris terhadap rangsangan menurun. Di samping itu, penurunan gairah seksual juga disebabkan oleh vagina yang menjadi lebih kering sehingga timbul rasa nyeri ketika sedang berhubungan intim. Ini dikarenakan produksi hormon estrogen dan progesteron menurun sehingga cairan pelumas berkurang.

  1. Gangguan tidur

Tanda-tanda menjelang menopause, wanita biasanya akan mengalami susah tidur atau insomnia. Kondisi ini membuatnya terbangun di malam hari dan kesulitan tidur kembali. Hal ini bisa dipicu oleh tubuh yang cenderung berkeringat (hot flashes). Pasalnya, penurunan kadar estrogen dan progesteron menjelang menopause dapat menyebabkan rasa panas menyebar ke wajah, leher, dan seluruh tubuh. Kondisi ini membuat tubuh menjadi berkeringat dan kemerahan.

  1. Masalah saluran kemih

Menjelang menopause, biasanya wanita akan mengalami inkontinensia urine atau sulit menahan buang air kecil, menjadi lebih sering buang air kecil, hingga merasa anyang-anyangan atau nyeri saat buang air kecil. Keluhan tersebut disebabkan oleh jaringan di vagina dan saluran kemih yang mulai menipis dan kehilangan elastisitasnya. Di samping itu, menurunnya kadar estrogen menjelang menopause juga berpotensi menyebabkan wanita rentan mengalami infeksi saluran kemih.

  1. Perubahan bentuk tubuh

Perubahan hormon menjelang menopause menyebabkan ketidakseimbangan hormon sehingga memunculkan berbagai gejala yang memengaruhi bentuk tubuh, seperti: tubuh menjadi lebih gemuk karena massa otot berkurang, nyeri kepala dan jantung berdebar, kulit menjadi lebih tipis dan tampak kering, sendi dan otot mudah pegal dan terasa kaku.

Baca Juga: 10 Jenis Produk Make up Ini Wajib Dimiliki Oleh Wanita, Cocok Untuk Pemula atau Riasan Simple di Wajah

  1. Rambut rontok dan kulit kering

Seiring bertambahnya usia, perubahan pada rambut dan kulit adalah hal yang wajar terjadi. Misalnya, kulit menjadi lebih kering dan tipis. Selain itu, menurunnya kadar estrogen juga membuat rambut rapuh dan mudah rontok. Meski begitu, Anda tidak disarankan menggunakan berbagai produk perawatan rambut dengan bahan kimia yang kuat.

  1. Masalah psikologis

Perubahan hormon saat menopause memengaruhi perubahan emosi dan kondisi psikologi pada wanita. Hal ini menyebabkan wanita menjadi lebih mudah tersinggung, merasa sedih, cepat lelah, mood swing, atau cemas selama menjelang menopause

Pada masa menopause, kadar estrogen Anda mulai menurun. Estrogen melindungi jantung Anda dalam beberapa cara. Ini membantu menjaga pembuluh darah Anda tetap rileks dan terbuka, yang meningkatkan aliran darah yang baik dan mencegah penumpukan kolesterol. Dan itu membantu mengatur tekanan darah Anda. Selama menopause, ovarium berhenti memproduksi estrogen, hormon yang mengontrol siklus menstruasi. Estrogen ini dapat membantu menjaga pembuluh darah tetap kuat dan halus.

Saat  mendekati menopause, ovarium mulai memproduksi lebih sedikit estrogen. Pada tahun-tahun sebelum, selama, dan setelah menopause. Estrogen juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Wanita mungkin berisiko lebih tinggi terkena gangguan autoimun selama transisi menopause. Dan gangguan autoimun berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: NIA.NIH siloamhospital.com ayosehat.kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah