GALAMEDIANEWS - Seiring dengan semakin memasyarakatnya teknologi internet di berbagai lapisan masyarakat, tak sedikit orang yang membaca berbagai berita di media elektronik. Berita dibacs dengan menggunakan smartphone
Meski demikian, tak lantas koran yang termasuk media cetak hilang begitu saja. Secara mendasar, meskipun keduanya menyajikan berita, kedua media tersebut secara filosofis sebenarnya berbeda. Kang Don, seorang content creator berpengalaman, memaparkan perbedaan keduanya.
Media cetak menghadirkan berita bernilai jurnalistik tinggi. “Bedanya secara mendasar ada di karakter kontennya. Media cetak itu kontennya lebih selektif. Berita yang naiknya yang nilai jurnalistiknya lebih tinggi, meski nggak aktual. Jadi, kita masuk ke dalam beritanya. Misal masalah sampah yang jadi masalah kita semua,” tuturnya.
Baca Juga: Bedanya Media Mainstream dengan Media Non Mainstream, Salah Satunya Hal Etika
Sedangkan media elektronik cenderung mengedepankan aktualitas. “Kalau media elektroniknya cenderung lebih mengutamakan aktualitas. Yang lagi hangat itu yang diberitakan. Ini yang biasa dicari kebanyakan pembacanya,” tutur pria yang sudah menekuni dunia content creator selama satu dekade ini.
Di media elektronik, ada juga beberapa situs yang menghadirkan berita yang bernilai jurnalistik tinggi. Namun, tak gratis. “Ada juga di media elektronik, berita yang nilai jurnalistiknya tinggi. Tapi, biasanya konten ini berbayar. Ini biasanya ada di rubrik kolom atau liputan khusus,” jelasnya.
Nah, untuk mengetahui media yang cocok dibaca, Kang Don menyebut hal berikut bisa dipertimbangkan. “Media elektronik sih lebih cocoknya untuk update berita terbaru. Bukan mendalami atau cari info yang detail. Kalau mau yang detail atau lebih rinci informasinya, bacanya media cetak,” jelasnya.
Hal yang menambah kenyamanan membaca berita di media cetak yaitu jenis medianya. “Risetnya orang lebih aware kalau baca informasi dicetak di kertas. Makanya, kalau mau lebih enak baca berita yang serius, bacanya yang media cetak. Kitanya juga jadi bisa lebih fokus” ungkapnya.
Dibandingkan media elektronik, media cetak terbatas dalam hal jumlah berita yang dipublikasikan. Kang Don menyebut keterbatasan ini bukan kelemahan, melainkan menjadi kelebihan media cetak itu sendiri.