Gejolak '98, 5 Buku Terlarang yang Terbit di Tahun Sebelum Reformasi

- 7 Februari 2024, 10:00 WIB
Buku terlarang / Pixabay @OpenClipartVectors
Buku terlarang / Pixabay @OpenClipartVectors /



GALAMEDIANEWS – Setiap kali tahun-tahun politik, sejarah Orde Baru selalu menjadi kaca cerminan politik itu sendiri.

Tragedi-tragedi yang terjadi di tahun 98 selalu menjadi acuan, seperti hilangnya para aktivis, krisis multidimensi, termasuk juga buku-buku yang dilarang terbit selama pemerintahan yang telah bertengger selama 32 tahun itu.

Baca Juga: Amankan Pemilu 2024, Satpol PP Kota Bandung Siagakan 354 Personel dan 14.848 Linmas

Buku-buku yang dilarang itu adalah buku yang dianggap memberikan paham perlawanan atau kaitannya dengan golongan kiri, PKI. Dalam masa akhir Orde Baru begitu sangat sulit dibayangkan setelah kemudian terbit 5 buku yang dua di antaranya adalah karya Tan Malaka.

5 Buku terlarang terbit sebelum Reformasi

1. Tragedi Kemanusiaan 1965-2005: Antologi Puisi, Cerpen, Esai, Curhat.

Buku ini berisi sejumlah puisi, cerpen, esai, dan sketsa seputar tragedi 1965. Prolog dari buku ini bertuliskan “mereka yang merasa melihat , mempelajari, merasakan juga mengalami langsung apa yang telah terjadi dalam kurun 40 tahun.

Ditulis dengan tulus, getir, sinis, menyayat, juga geram.” Kemudian, dalam epilog buku itu terpampang sebuah judul oleh Pramoedya Ananta Toer, “Setelah 40 tahun, tuntutan itu harus tetap dilakukan.”

2. Student Hijo

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Buku Pengantar Sejarah Sastra Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x