The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (4)

- 25 September 2020, 08:18 WIB
The Adventure of Kabayan
The Adventure of Kabayan /

Herdi Pamungkas

Pada episode sebelumnya Abah, Ambu, dan Nyi Iteung telah bertemu dengan penghuni rumah paling mewah di Kampung Cingur.  Nyi Iteung ketika pertama kali bertemu dengan pemuda penghuni rumah, mulai terpesona dengan kegagahan dan kegantengannya. Terkesima, tersihir, hampir tidak ingat lagi Kabayan.  Berikut lanjutan ceritanya;

"Mangga, Aden," jawab Abah. "Hayoh, Ambu, Iteung duduk!" bisiknya.

"Aduh, meni empuk kieu ieu kursi,"

"Jempe, ah jangan bikin malu!" sikut Abah.

"Abah, Ambu, Nyi, bade ngaleueut naon?" tawar sang pemuda.

"Ah, wios, Aden tidak usah ngarerepot,"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan : Baju Hikmat (1)

"Tidak, Abah. Yang namanya tamu tentu harus dijamu. Bibi siapkan makanan pembuka!" ujar sang pemuda menoleh pada pembantunya yang sedari tadi duduk di lantai menunggu perintah.

"Mangga, Aden," dengan penuh hormat ia bergegas melaksanakan perintah tuannya.

"Padahal mah wios, Aden. Tidak usah ngarepotkeun," ujar Abah malu-malu.

"Tidak," sungging sang pemuda. "Abah, sebaiknya tidak usah sungkan-sungkan,"

"Oh, punten Dupi, Aden teh, siapah tea?" mengerutkan dahi.

"Abah lupa lagi sama saya?"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (2)

"Bukan lupa lagi, Ih, kalinglap. Bahkan tidak tahu sama sekali, Aden?" dahinya semakin berkerut.

"Hor, kapanan cek Abah cenah urang teh diundang sama saudara? Kenapa Abah lupa?" bisik Ambu.

"Heueuh, Ambu, pan kata utusan yang datang ke rumah mah. Bilangnya ada undangan ti Juragan Sukria. Sainget Abah mah Sukria mah bukan Juragan,"

"Betul, bukan, Abah!" potong si pemuda. "Sukria yang dulu Abah kenal saudara Abah, kerabat Abah yang miskin, badeganya Haji Sobana, purah ngarit,"

"Dupi, Aden?"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan Baju Hikmat (3)

"Masa Abah lupa lagi, saya ini anak laki-lakinya Sukria purah ngarit, badega Haji Sobana. Ingat Abah tiga tahun yang lalu?"

"Tilu taun katukang?" Abah semakin mengkerutkan dahi, kedua alisnya hampir menyatu.

Tiga tahun yang lalu. Sukria masih sebagai pembantu Haji Sobana yang bertugas mengurus ternak domba dan kerbau. Memberi makan rumput serta menggembalakannya.

Dia memiliki anak laki-laki yang sudah menginjak remaja, hampir sebaya usianya dengan Nyi Iteung. Anak tersebut merasa tertarik dengan Nyi Iteung, akhirnya Sukria memberanikan diri untuk melamar demi anaknya.

Bersambung....

Editor: Brilliant Awal


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x