Rekomendasi Buku Self Development; The Subtle Art of Not Giving Fu*ck, Gagasan Kebahagiaan dan Kepuasan

- 18 Februari 2024, 15:40 WIB
Buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck  memuat pandangan Mark Manson penulisnya bahwa keinginan untuk mendapatkan pengalaman positif itu sendiri adalah pengalaman negatif.
Buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck memuat pandangan Mark Manson penulisnya bahwa keinginan untuk mendapatkan pengalaman positif itu sendiri adalah pengalaman negatif. /Tangkapanlayar Markmanson.Net/

GALAMEDIANEWS - The Subtle Art of Not Giving a F*ck merupakan buku karya Mark Manson tentang penegmbangan diri yang menentang gagasan tradisional tentang kebahagiaan dan kepuasan. Dalam buku ini penulis menyampaikan argumentasinya bahwa kebahagiaan tidak datang dari upaya untuk selalu bersikap positif melainkan dengan menerima pergumulan dan kecemasan dalam hidup.

Buku yang bijak itulah kata yang tepat yang dapat diungkapkan untuk buku ini. Mark  Manson berhasil menyajikan serangkaian argumen yang berlawanan dengan intuisi yang didukung oleh studi kasus dan analogi yang mendalam.

Mark Manson berhasil menyampaikannya secara langsung melalui buku ini kepada para pembacanya dengan gaya penulisannya yang lugas dan to the point, serta mudah dipahami. Buku ini menawarkan perspektif menyegarkan tentang kebahagiaan dan kepuasan, dan kemungkinan besar akan diterima oleh pembaca yang bosan dengan klise-klise lama tentang self-help.

Baca Juga: Rekomendasi Buku – Self Development: Mindset: The New Psychology of Success

Salah satu buku pengembangan diri yang menyenangkan karena Mark Manson menggunakan anekdot pribadi dan referensi budaya pop untuk mengilustrasikan poin-poinnya. Menjadikan buku ini lebih relevan dan menyenangkan. Buku ini menawarkan saran yang dapat ditindaklanjuti bagi pembaca yang ingin mengubah hidup mereka.

Makr Manson memberikan langkah nyata yang bisa dilakukan pembaca untuk mulai menjalani hidup yang lebih bermakna dan memuaskan. Buku ini memuat pandangan Manson bahwa keinginan untuk mendapatkan pengalaman positif itu sendiri adalah pengalaman negatif.

Contohnya ketika kita dalam posisi dimana 'Semakin diri kita sangat ingin menjadi kaya, semakin diri kita merasa miskin dan tidak berharga, tidak peduli berapa banyak uang yang sebenarnya telah dihasilkan. Semakin kita sangat ingin menjadi seksi dan diinginkan, semakin jelek kita melihat diri sendiri, terlepas dari penampilan fisik yang sebenarnya. Semakin kita sangat ingin bahagia dan dicintai, kita akan semakin kesepian dan takut, terlepas dari orang-orang di sekitar.’

Baca Juga: Rekomendasi Buku – Self Development: Ikigai, Rahasia Panjang Umur ala Orang Jepang

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa buku ini bersifat berlawanan dengan yang seharusnya, jadi jika kita tidak mengejar pengalaman positif. Bagaimana kita bisa merasakan kebahagiaan?

Menurut Mark jawabannya adalah dengan mengejar yang negatif. Seperti halnya rasa sakit yang dialami di gym dapat menghasilkan tubuh yang sehat dan energi yang terbentuk lebih baik.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: blades.medium.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x