4 Kutukan Paling Melegenda di Indonesia, Jangan Coba Dilakukan!

- 20 Februari 2024, 09:35 WIB
4 Kutukan paling melegenda di Indonesia./ Gambar kerajaan Pixabay @CharlVera /
4 Kutukan paling melegenda di Indonesia./ Gambar kerajaan Pixabay @CharlVera / /

GALAMEDIANEWS – Masyarakat Indonesia dengan beragam budaya serta adat istiadatnya, membuat sebagian masyarakat percaya akan kutukan dan ramalan.

Budaya yang telah berabad-abad terjaga membuatnya lestari sampai saat ini, termasuk pula mitos dan kutukannya.

Berikut ini adalah 5 kutukan paling melegenda di Indonesia, salah satunya belum pernah dilanggar oleh presiden Indonesia.

Baca Juga: Shakira, Maret Nanti Luncurkan Album Anyar Las Mujeres Ya No Lloran, Usai Penantian 7 Tahun

1. Kutukan Ratu Shima

Kutukan Ratu Shima mengatakan bahwa siapa saja kepala negara yang tidak berhati suci, jika masuk ke dalam wilayah Kota Kediri, maka dia akan jatuh.

Kota Kediri dikenal memiliki banyak kisah misteri dan mitos, yang bahkan sampai pada saat ini masih dipercaya banyak kalangan.

Sebabnya dari beberapa presiden yang berkuasa di Republik Indonesia, hanya dua presiden yang memberanikan diri untuk datang ke Kota Kediri.

Presiden Soekarno dan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, diketahui pernah datang ke Kota Kediri yang setelah kedatangannya, berakhir dengan diturunkannya dari kursi jabatan presiden.

Dengan cara politik yang menimbulkan banyak pertanyaan, dan kontroversi yang saat ini masih menjadi perdebatan dikalangan masyarakat.

Selain Prabu Jayabaya yang menyatakan bahwa Kota Kediri haram, untuk didatangi oleh penguasa. Kutukan Kota Kediri juga dinyatakan oleh Kartikea Singha, yang adalah suami dari Ratu Shima yang juga penguasa kerajaan Kalingga.

Baca Juga: Sinopsis Lampir, Film Horor yang Tayang Bulan Februari 2024

Pada zaman itu Kartikea Singha menyusun kitab yang berisikan, hukum pidana pertama di Nusantara yang kemudian diberi nama Kalingga Dharmasastra.

Kitab Kalingga Dharmasastra terdiri dari 119 Pasal di dalamnya. Ketika menyusun kitab tersebut Kartikea Singha, memberikan kutukan yang berbunyi siapa saja kepala negara, yang tidak suci benar masuk wilayah Kota Kediri, maka dia akan jatuh.

2. Kutukan Empu Gandring

Kisah keris yang meminta korban nyawa dari 7 keturunan Ken Arok, keris Empu Gandring adalah pusaka termasyur dalam berdirinya kerajaan Singasari.

Konon katanya keris ini memiliki kekuatan supranatural, yang melebihi keris-keris pusaka pada zaman itu. Keris Empu Gandring dibuat atas pesanan Ken Arok, permintaannya harus jadi dalam waktu satu tahun.

Pekerjaan seberat ini mustahil dapat diselesaikan oleh seorang empu, namun Empu Gandring menyanggupinya, dengan segenap kekuatan gaib dan kemampuan yang dimilikinya.

Singkat ceritanya belum genap satu tahun, Ken Arok datang untuk mengambil keris tersebut. Namun Empu Gandring belum menyelesaikan sarung kerisnya.

Baca Juga: 10 Anime Rekomendasi Mirip Solo Leveling, Penuh Aksi dan Fantasi

Ken Arok pun marah dan mengujinya dengan cara, menusukan keris itu kepada Empu Gandring. Empu Gandring dalam kondisi sekarat akibat tusukan keris, mengucapkan kutukan kepada Ken Arok.

Kutukan itu berbunyi bahwa keris tersebut kelak akan, meminta korban nyawa dari 7 keturunan Ken Arok. Dalam perjalanannya keris ini terlibat dalam, perselisihan dan pembunuhan elit kerajaan Singosari.

3. Kutukan Lembu Suro

Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung dadi kedung itulah bunyi kutukan Lembu Suro. Kawasan Gunung Kelud dari zaman dahulu sudah diramalkan, akan terjadinya bencana dahsyat karena, tuntutan balas dendam sosok sakti mandraguna Lembu Suro.

Menurut sebuah legenda, Jenggolo Manik memiliki putri yang cantik jelita, bernama Dewi Kili Suci. Dewi Kili Suci akan dilamar oleh 2 raja namun, bukan dari kalangan manusia melainkan dari kalangan jin.

Raja lembu bernama Lembu Suro dan raja kerbau bernama Mahesa Suro, adalah dua raja yang ingin melamar Dewi Kili Suci. Akhirnya Dewi Kili Suci membuat sayembara, untuk membuat sumur di atas Gunung Kelud, yang harus selesai dalam waktu satu malam.

Baca Juga: Masuk Peringkat Nasional, 2 SMA Terbaik di Kabupaten Tuban Ini Bisa Menjadi Sekolah Favorit Saat PPDB 2024

Dengan kesaktiannya dua raja jin ini berhasil, menuruti permintaan Dewi Kili Suci dengan mudah.

Akan tetapi Dewi Kili Suci yang sejak awal enggan dipersunting, oleh Lembu Suro dan Mahesa Suro pun sudah mengatur siasat jahat.

Dewi Kili Suci menyuruh untuk kedua raja tersebut masuk kedalam sumur, untuk menggali lebih dalam dan disaat itulah para prajurit Dewi Kili Suci menimbun kedua raja tersebut dengan tanah.

Namun sebelum kedua raja tersebut tewas, Lembu Suro sempat mengucapkan sumpah serapah berbunyi, yo Kediri besok bakal petuk piwalesku sing makaping-kaping yaiku, Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung dadi kedung.

4. Coban Rondo

Konon pasangan yang berpacaran di air terjun Coban Rondo, tidak akan langgeng atau berusia singkat. Sejarah nama Coban Rondo yang ada di Malang, diambil dari kisah tentang Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, yang menikah dengan Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro.

Setelah resmi menikah beberapa hari, Dewi Anjarwati mengajak suaminya bertandang ke rumah orang tua Raden Baron Kusumo, yang berada di Gunung Anjasmoro.

Namun niat ini ditentang oleh orang tua Dewi Anjarwati menurut tradisi jawa kuno, pasangan pengantin baru dilarang bepergian sebelum usia pernikahan mencapai lebih dari 35 hari.

Baca Juga: Masuk Peringkat Nasional, 2 SMA Terbaik di Kabupaten Tuban Ini Bisa Menjadi Sekolah Favorit Saat PPDB 2024

Karena dapat mendatangkan kesialan bagi pasangan tersebut, yang melanggarnya. Akan tetapi mereka tetap bersikeras untuk pergi, singkat cerita dalam perjalanan Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo, bertemu dengan orang asing Joko Lelono.

Rupanya orang asing tersebut terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati, hingga membuat Baron Kusumo terbakar api cemburu, dan menantang duel Joko Lelono.

Sang istri diminta untuk bersembunyi di balik air terjun, sembari menunggu suaminya datang menjemput. Naasnya Raden Baron Kusumo dan Joko Lelono, tewas dalam pertarungan sengit itu.

Janji Raden Baron Kusumo untuk menjemput istrinya, tidak dapat dipenuhi dan tinggallah Dewi Anjarwati yang menjanda meratapi nasibnya.

Di balik air terjun, tangis dan kesedihan Dewi Anjarwati dipercaya membawa kutukan pada tempat ini. Konon pasangan yang berpacaran di air terjun Coban Rondo, tidak akan langgeng bahkan mereka tidak akan sampai ke pelaminan, akibat kutukan Dewi Anjarwati.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: TikTok @calonarang.movie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah