Berlian: Di Balik Kilauan, Ada Kebohongan dan Kebenaran

- 20 Februari 2024, 17:20 WIB
Apa kebohongan di balik Berlian?
Apa kebohongan di balik Berlian? /YouTube Kok Bisa? /

GALAMEDIANEWS – Berlian merupakan batu mulia yang berkilauan dan melambangkan cinta abadi, menyimpan cerita di balik keindahannya. Di balik citra eksklusif dan simbolisme romantis, terdapat fakta dan realita yang jarang diketahui.

Dilansir dari YouTube Kok Bisa?, Disini kita akan mengupas lebih dalam tentang mitos dan fakta seputar berlian, dampaknya terhadap lingkungan dan kemanusiaan, serta alternatif yang lebih etis dan berkelanjutan.

Banyak orang terjebak dalam anggapan bahwa berlian langka dan sulit didapatkan. Kenyataannya, sejak penemuan tambang berlian di Afrika Selatan, jumlahnya melimpah dan seharusnya mengikuti hukum ekonomi: semakin banyak, semakin murah.

Para pemodal di industri berlian bersatu untuk memonopoli tambang-tambang di Afrika Selatan. Mereka mengontrol pasokan berlian di pasaran, membatasi jumlahnya agar harganya tetap tinggi dan keuntungan terjaga.

Baca Juga: Tren Cincin Bertatahkan Air Susu Ibu, Lebih Berharga dari Berlian

Para pekerja di tambang berlian bekerja dalam kondisi yang keras dan tidak manusiawi, dengan upah yang rendah. Hal ini demi menjaga biaya produksi tetap rendah dan keuntungan perusahaan tetap tinggi.

Industri berlian gencar melakukan iklan dan promosi, mencitrakan berlian sebagai simbol cinta abadi, prestise, dan kemewahan. Taktik ini memanipulasi psikologi konsumen untuk terus membeli berlian meskipun harganya mahal.

Penjualan berlian dari negara-negara konflik, yang dikenal sebagai "berlian darah", digunakan untuk mendanai perang dan kekerasan. Tambang berlian juga berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan dan emisi karbon, memperparah krisis iklim global.

Para ilmuwan telah berhasil membuat berlian di laboratorium dengan kualitas yang sama dengan berlian alam. Berlian lab menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan, tidak melibatkan eksploitasi buruh, dan harganya jauh lebih terjangkau.

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: YouTube Kok Bisa?


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x