Asal Usul Ngabuburit dan Tradisinya di Indonesia

- 20 Maret 2024, 16:05 WIB
Asal-usul ngabuburit/ejaan.id/
Asal-usul ngabuburit/ejaan.id/ /

GALAMEDIANEWS – Bulan Ramadan sudah masuk minggu ke 2, dari hari pertama sampai sekarang banyak yang terbersit dengan adanya ngabuburit. Kegiatan ngabuburit ini sangat identik dengan bulan Ramadan. Kata ngabuburit tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Kata ini kerap terdengar selama bulan suci Ramadan. Kata ini menjadi salah satu kata paling populer di bulan Ramadan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring (2023), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Republik Indonesia melabeli kata ngabuburit dengan huruf v. V merupakan singkatan dari verba. Sementara itu, makna atau arti kata ngabuburit adalah mengabuburit. Mengabuburit diartikan ‘menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan’ (lihat KBBI V).

Kata ngabuburit dan kata mengabuburit juga dilabeli Sd oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Republik Indonesia. Dalam petunjuk pemakaian kamus, Sd merupakan label penggunaan bahasa Sunda. Gugun Gunardi, selaku pakar bahasa Sunda Universitas Padjajaran, Bandung, mengatakan bahwa dalam bahasa Sunda, kata ngabuburit bermakna ngalatung ngadagoan burit atau 'bermain sambil menunggu waktu sore'. “Asal katanya dari burit, yaitu waktu sore, senja, menjelang azan Magrib, atau menjelang matahari terbenam,” kata Gugun dikutip dari laman unpad.ac.id.

Baca Juga: Jadwal Imsak, Adzan Magrib dan Waktu Sholat Ashar Kota Semarang Hari Ini 18 Maret dan Daftar Tempat Ngabuburit

Ngabuburit kemudian digunakan oleh masyarakat sebagai kegiatan untuk menunggu waktu berbuka puasa pada bulan Ramadan. Kegiatan ini bisa bermacam-macam bentuknya, bisa berjalan-jalan, bermain permainan tradisional, berdagang, dan melakukan kegiatan keagamaan. Menurut Wahya dosen Prodi Sastra Indonesia Universitas Padjajaran juga menyebutkan proses penyerapan kata ngabuburit ke dalam bahasa Indonesia bermula dari ketidakadaan konsep kata yang sepadan untuk penggunaan sehari-hari di luar penutur bahasa Sunda. Menukil dari Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), arti dari kata ngabuburit adalah bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.

Menurutnya, ada beberapa pertimbangan mengenai proses penyerapan kata ngabuburit ke dalam bahasa Indonesia. Pertama, soal bunyi. Kata ngabuburit enak didengar dan tidak mengarah ke makna tertentu.

Susunan katanya juga sesuai dengan susunan kata bahasa Indonesia. Selain itu, kata tersebut tidak terlalu panjang ketika diucapkan. Lebih lanjut Wahya menjelaskan bahwa kata ngabuburit diserap secara utuh ke dalam bahasa Indonesia tanpa pergeseran makna atau dengan kata lain tidak ada terjadi perubahan makna ketika kata tersebut digunakan ke dalam bahasa Indonesia. Inilah yang menjadi bukti bahwa bahasa daerah/bahasa ibu menjadi tanda untuk memperkukuh kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.

Sejarah ngabuburit sendiri menurut beberapa catatan kecil yang mendokumentasikan istilah Ngabuburit, di antaranya menyatakan bahwa masyarakat Bandung, sudah terbiasa melakukan menunggu azan magrib di kawasan Alun-alun Bandung pada dekade 1950-an dan kegiatan ini berlanjut sampai era 80-an.

Di Bandung sering mengadakan acara musik dengan judul ngabuburit. Dari namanya saja acara tersebut sarat akan unsur islami, dimulai dari pengisi acaranya atau pun penonton yang sama-sama menanti waktu berbuka puasa.

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Pikiran Rakyat Unpad.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x