Asal Usul Ngabuburit dan Tradisinya di Indonesia

- 20 Maret 2024, 16:05 WIB
Asal-usul ngabuburit/ejaan.id/
Asal-usul ngabuburit/ejaan.id/ /

Istilah ngabuburit memiliki penyebutan yang berbeda-beda di daerah lain di Indonesia. Nama populernya masih menggunakan ngabuburit. Kata ini juga banyak digunakan di media sosial untuk kegiatan menunggu magrib. Kata ngabuburit semakin dikenal dan digunakan di berbagai daerah lainnya di Indonesia. Di beberapa daerah memiliki istilah daerahnya masing-masing seperti di Sumatera Barat namanya “Malengah puaso” yang berasal dari Bahasa Minang. Kata malengah puaso memiliki arti yaitu melakukan suatu kegiatan untuk mengalihkan rasa haus dan lapar ketika berpuasa. Di daerah Banjar, istilah Ngabuburit dikenal dengan “Basambang”, yang berarti jalan-jalan di kala waktu senja. Ngabuburit dalam bahasa Madura, dikenal dengan istilah “Nyaré malem (mencari malam)” atau “Nyaré bhuka'an (mencari takjil, bukaan)”, di mana tiap orang yang berpuasa melakukan berbagai kegiatan menjelang azan magrib tiba.

 Baca Juga: 7 Film Bioskop Terbaru 2024 yang Tayang Bulan Ramadhan 1445 H, Cocok untuk Menemani Waktu Ngabuburit

Keberadaan ngabuburit sudah menjadi tradisi di Indonesia, umumnya dilakukan menjelang sore hari menunggu berbuka puasa sekitar pukul empat sore dengan berbagai kegiatan-kegiatan saat bulan Ramadan tiba.

Tradisi Ngabuburit seperti mengikuti pesantren dan tadarus alquran, berburu takjil untuk berbuka puasa di pasar-pasar kaget bulan Ramadan, berwisata religi sampai melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat. Berkembangnya zaman, tradisi ngabuburit juga menjadi semakin bervariasi dengan kegiatan yang modern seperti saat ini. Berikut ini beberapa contoh tradisi ngabuburit yang bisa dilakukan:

  1. Gelar acara buka puasa bersama, salah satu tradisi lain yang ada di bulan Ramadan yaitu melaksanakan buka puasa bersama. Kegiatan ini bisa dilakukan di sebuah tempat makan, di rumah teman, atau kerabat dan saudara, bisa juga melakukan buka bersama di panti asuhan. Jangan lupa juga ajak teman-teman atau saudara, dijamin ngabuburit kamu akan jauh lebih bermanfaat dan memiliki arti.
  2. Mengikuti kegiatan keagamaan, seperti pesantren kilat yang sekarang banyak diadakan di kampus, sekolah, ataupun masjid-masjid komplek. Bisa juga mengikuti pengajian ataupun kajian-kajian yang tersebar di mana-mana, bahkan dengan kemajuan teknologi acaranya bisa diadakan secara online, sehingga dimanapun keberadaannya tetap masih bisa mengikuti.
  3. Melakukan olahraga ringan, contoh lain ngabuburit di era modern saat ini yaitu melakukan olahraga ringan. Dengan melakukan jogging, berjalan santai, atau bersepeda dengan teman di sekitar rumah. Selain menunggu waktu berbuka puasa, dengan melakukan olahraga ini juga akan membuat tubuh  menjadi sehat di bulan Ramadan.
  4. Membaca buku, kegiatan ini dilakukan untuk mengisi waktu luang sekaligus menambah ilmu pengetahuan serta minat. Membaca buku seperti novel atau buku pengetahuan lain yang menyenangkan ataupun menghibur. Kegiatan ini bisa dilakukan di mana saja dan sangat minim biaya, waktu pun tidak terasa dan menanti azan menjadi lebih berarti.

Sungguh indah tradisi dengan kearifan lokal tetap terjaga. Selamat ngabuburit dan apapun kegiatannya lakukan dengan penuh semangat dan tetap tujuannya untuk mendapatkan ridha dari Allah semata. Jangan sampai aktivitas ngabuburitnya malah mengurangi kesucian bulan Ramadan. ***

 

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Pikiran Rakyat Unpad.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x