GALAMEDIANEWS - Halal bi Halal sudah menjadi bagian dari tradisi yang menjadi momen penting dalam mempererat tali silaturahmi, untuk memperbaiki ikatan persaudaraan antar sesama manusia.
Biasanya tradisi Halal bi Halal dilakukan di saat hari-hari besar, seperti Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha. Namun untuk bermaafan tidak ada salahnya dilakukan kapanpun.
Istilah Halal bi Halal ini pertama kali dicetuskan oleh KH Wahab Hasbullah, di tengah masa- masa revolusi kemerdekaan Indonesia yang sedang dilanda gejala disintegritasi bangsa.
Baca Juga: Apa Itu Halal Bihalal? Pentingkah Halal Bihalal? Berikut Arti, Makna, dan Tujuan dari Halal Bihalal
Jika kita perhatikan, istilah "Halal bi Halal" merupakan sebuah frase atau kalimat yang mengandung kata-kata dalam bahasa Arab yaitu halal dan bi.
Namun demikian nyatanya frase halal bi halal tidak akan anda temukan dalam kamus bahasa Arab, baik klasik maupun modern.
Tidak pula anda temukan dalam percakapan sehari- hari bangsa Arab. Karena memang bahasa halal bi halal ini merupakan sebuah istilah unik berasal dari Indonesia.
Sebagaimana dituturkan oleh KH Fuad Hasyim (alm) dari Buntet Cirebon, penggagas istilah halal bi halal ini adalah KH Abdul Wahab Hasbullah, seorang ulana besar di Indonesia yang berkharismatik dan berpandangan moder.
KH Abdul Wahab Hasbullah hidup di masa penjajahan dan masa-masa awal Negara Indonesia. Setelah Negara Indonesia merdeka pada tahun 1945, Indonesia menghadapi babak baru dalan menghadapi masalah pasca kemerdekaan.
Editor: Tatang Rasyid
Sumber: Instagram @matahatipemuda
Tags
Artikel Pilihan
Terkait
-
Contoh Undangan Halal Bihalal Idul Fitri 2022: Khusus untuk Teman dan Acara Kantor
-
3 Contoh Teks Sambutan Halal Bihalal Idul Fitri 1443 H: Bisa di Berbagai Tempat
-
Ngatiyana Hadiri Halal Bihalal Tingkat Kecamatan Cimahi Utara
-
Ganjar Ungkapkan Permintaan Khusus Kepada Pendukungnya Saat Hadiri Halal bihalal Relawan Jokowi