Latihan Terapi Berjalan Mundur Bermanfaat Membantu Meredakan Nyeri Lutut

- 25 April 2024, 09:19 WIB
Ilustrasi berlatih jalan mundur sebagai salah satu terapi kesehatan nyeri lutut.
Ilustrasi berlatih jalan mundur sebagai salah satu terapi kesehatan nyeri lutut. /pixabay /distelAPPArath/

GALAMEDIANEWS - Berjalan mundur dikenal sebagai jalan retro, latihan ini dalam dunia kesehatan membantu meredakan nyeri lutut dan punggung, memperkuat otot gluteal, dan meningkatkan kemampuan kognitif seperti memori, waktu reaksi, dan keterampilan memecahkan masalah.

Jalan kaki adalah olahraga yang mudah dilakukan, apalagi untuk orang-orang yang sudah dewasa jalan kaki menjadi teman terbaik manusia dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Namun, banyak video yang beredar di tiktok bahwa orang-orang melakukan mengambil langkah mundur sebagai olahraga, dan mulai banyak diminati masyarakat.

Baca Juga: Hindari Menggunakan Baby Walker Untuk Bayi, 3 Kegiatan ini Dapat Membantu Bayi Belajar Berjalan

Apa itu berjalan mundur?

Juga dikenal sebagai “berjalan retro”, berjalan mundur menggerakkan persendian secara terbalik. sebenarnya konsep ini sudah berlangsung lama, dan para ahli juga telah merekomendasikan terutama bagi orang lanjut usia yang lebih mungkin mengalami nyeri sendi.

Mereka mengklaim berapapun usia Anda, berjalan mundur dapat membantu Anda maju dalam memperkuat tubuh bagian bawah, menurut majalah Scientific American .

Dikutip dari laman firstpost.com gagasan mengambil langkah mundur karena alasan kesehatan diyakini berasal dari Tiongkok kuno. Namun, baru-baru ini mendapat perhatian dari para peneliti di Amerika Serikat dan Eropa untuk meningkatkan performa atlet dan membangun kekuatan otot.

Jalan kaki retro dianggap bermanfaat bagi orang lanjut usia, muda, orang yang mengalami obesitas, penderita osteoartritis, dan pasien pasca stroke yang mengalami gangguan berjalan, kata laporan itu

Bagaimana cara kerjanya?

“Biomekanik berjalan mundur sangat berbeda dengan berjalan maju,” Janet Dufek, pakar biomekanik di Universitas Nevada di AS, yang telah meneliti gerak mundur selama lebih dari dua dekade, mengatakan kepada Michael Mosley dalam podcast BBC Just Satu hal .

“Dalam berjalan mundur, terdapat pengurangan rentang gerak pada lutut yang dapat memberikan beberapa manfaat bagi individu yang mungkin sedang menjalani rehabilitasi setelah operasi lutut, misalnya.” Rentang gerak sendi pinggul dan lutut sangat berkurang selama berjalan mundur.

Baca Juga: Seberapa Jauh Manusia Bisa Berlari? Menjelajahi Batas Kemampuan Manusia

Manfaat berjalan mundur untuk kesehatan

Menurut Scientific American , berjalan mundur mengurangi tekanan pada lutut. Hasil penelitiannya menemukan bahwa berjalan mundur hanya 10 hingga 15 menit per hari selama periode empat minggu meningkatkan fleksibilitas hamstring dari 10 mahasiswi kesehatan.

Gerakan mundur juga memaksa otot gluteal Anda berkontraksi berulang kali dan memperkuatnya seiring waktu. Pada gilirannya, ini juga membantu memperbaiki postur, keseimbangan, dan menstabilkan tulang belakang bagian bawah.

Jalan retro juga meredakan sakit punggung. Karena otot dan persendian menjadi kurang fleksibel seiring bertambahnya usia, otot-otot di pinggul dan pantat menjadi sangat penting untuk meningkatkan mobilitas fungsional dan mengurangi rasa sakit.

Ini juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif seperti memori, waktu reaksi, dan keterampilan pemecahan masalah.

Namun, refleks dan penglihatan melemah seiring bertambahnya usia, sehingga membuat orang lanjut usia lebih rentan kehilangan keseimbangan dan terjatuh. 

Berjalan mundur secara aktif memikirkan kemana Anda akan pergi dan memaksa otak untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dari biasanya dari indra Anda yang lain.

Berjalan mundur juga terbukti membakar lebih banyak kalori dibandingkan berjalan maju.

Mengapa hal ini sangat penting saat ini? Masalah persendian semakin meningkat, dan masalah lutut adalah masalah yang paling umum terjadi.

Adalah hal yang penting untuk mengendalikan perkembangan penyakit dengan menerapkan gaya hidup sehat, aktivitas fisik teratur, dan menjaga berat badan normal.***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: firstpost.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah