GALAMEDIANEWS - Konstipasi atau sembelit merupakan gangguan pencernaan, dimana kondisi tubuh sulit untuk Buang Air Besar (BAB). Gangguan ini umumnya terjadi di berbagai kalangan usia.
Faktor utama disebabkan oleh penurunan aktivitas usus, sehingga kotoran atau tinja mengalami pergerakan yang lambat melalui saluran pencernaan.
Normalnya frekuensi buang air besar adalah 3 kali sehari, hingga 3 kali seminggu, meski frekuensi buang air besar akan berbeda pada setiap orang.
Baca Juga: Waspada, Bahaya Bahan Kimia yang Terdapat di Makanan Laut
Sedangkan orang yang menderita konstipasi, BAB menjadi kurang dari 3 kali dalam seminggu, karena tinja yang keras dan kering sehingga sulit untuk dikeluarkan.
Tinja merupakan hasil terakhir dari proses pencernaan makanan. Awalnya, sisa makanan yang dikonsumsi bergerak melalui usus kecil ke usus besar.
Setelah usus besar menyerap semua nutrisi makanan, maka sisa makanan akan dikeluarkan oleh tubuh melalui anus sebagai tinja.
Baca Juga: 7 Tempat Makan di Bekasi Sambil Wisata Kuliner, View Bagus, Udara Sejuk dan Instagramable
Penyebab Konstipasi
- Penyumbatan di usus besar atau rektum
- Gangguan saraf di sekitar usus besar dan rektum
- Gangguan pada otot panggul
- Gangguan hormon
Gejala Konstipasi
- BAB lebih jarang dari biasanya atau kurang dari 3 kali dalam seminggu
- Tinja sulit keluar
- Nyeri ketika BAB
- Harus mengejan saat BAB
- Tinja terlihat kering, keras, atau bergumpal
- Buang air besar terasa tidak tuntas
- Sensasi mengganjal di rektum (bagian akhir usus besar)
- Perut kembung
- Mual
- Kram atau sakit di perut
- Perlu bantuan untuk mengeluarkan tinja, seperti menekan bagian perut atau menggunakan jari untuk mengeluarkan tinja dari anus
Untuk mengatasinya, terdapat metode pengobatan antara lain:
- Merubah gaya hidup
- Konsumsi obat
- Latihan otot panggul
- Operasi
Itulah penjelasan mengenai konstipasi, beserta gejala dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat.***