10 Desa dengan Pesona Indah Kecantikannya Tiada Tara Gak Kalah Sama Perkotaan, Dua Desa Ada Dari Indonesia!

- 26 April 2024, 21:13 WIB
Desa Wisata Panglipuran di Kabupaten Bangli, Bali  menjadi salah satu desa terindah di dunia yang dikunjungi oleh turis lokal dan mancanegara sebagai desa wisata dan pernah meraih Best Tourism Villages by UNWTO yang digelar di Samarkand, Uzbekistan, akhir tahun 2023 lalu
Desa Wisata Panglipuran di Kabupaten Bangli, Bali menjadi salah satu desa terindah di dunia yang dikunjungi oleh turis lokal dan mancanegara sebagai desa wisata dan pernah meraih Best Tourism Villages by UNWTO yang digelar di Samarkand, Uzbekistan, akhir tahun 2023 lalu /kemenparekraf.go.id/

Ketika memasuki desa Panglipuran, Galameders akan disambut dengan deretan tanaman hijau, semakin masuk ke area desa, maka udara yang sejuk akan pemandangan yang masih asri akan terasa, disertai dengan adanya pemandangan pagar tanaman yang menghiasi seluruh desa.

Desa ini masih menjunjung tinggi nilai luhur nenek moyang sehingga tata ruang desa Panglipuran mengusung patokan adat yang sudah aja sejak turun temurun. Dengan konsep Tri Mandala, tata ruang desa dibagi menjadi 3 wilayah yakni yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.

Pembagian wilayah itu diurutkan dari wilayah Utara hingga Selatan. Di wilayah Utara ada Utama Mandala yang mana menjadi tempat suci para Dewa, dan tempat beribadah. Di bagian tengah, ada zona disebut Madya Mandala untuk pemukiman penduduk, dimana rumah dibangun berjajar di sepanjang jalan utama, wilayah Selatan disebut Nista Mandala untuk zona pemakaman.

Baca Juga: Sandiaga Uno Dukung Penuh Pengembangan Desa Wisata Baros Kabupaten Bandung

Hutan bambu di sini dilestarikan untuk menjaga keseimbangan manusia dan alam, warga percaya hutan bambu ini bagian dari sejarah awal keberadaan mereka. Desa ini memiliki ritual keagamaan yang bertahan hingga sekarang. Salah satunya Ngusaba yang dilakukan saat Hari Raya Sepi.

Setiap 15 hari sekali, warga disana akan datang ke Pura Penataran untuk ibadah, ritual ini sudah dilakukan turun temurun. Desa ini memiliki festival budaya yang disebut Panglipuran Village Festival yang diselenggarakan pada akhir tahun mulai dari parade pakaian, adat bali, Barong Ngelawang, parade seni budaya, dan berbagai lomba lainnya.

Makanan kuliner desa Panglipuran ada loloh cemcem merupakan minuman khas terbuat dari daun cemcem atau daun kloncing yang berkhasiat melancarkan pencernaan, dan tipat cantok dibuat tradisional dan dijamin tidak berpengawet atau ada pemanis buatan, kudapan ini merupakan makanan berat yang terdiri dari ketupat dan sayuran rebus yang disajikan dengan bumbu kacang.

10. Desa Pariangan, Sumatera Barat.

Desa Pariangan, Sumatera Barat merupakan desa indah yang terletak di Gunung Merapi yang mana merupakan gunung aktif di dataran tinggi Sumatera Barat. Desa ini berada pada ketinggian 800 – 1000 mdpl. Pariangan memiliki topografi daerah perbukitan dan pegunungan dengan udara sejuk.

Desa ini memiliki alam yang elok dan subur dimana sawah berjenjang akan memanjakan mata dari lereng gunung Merapi hingga lembah yang ada di bawahnya, hingga ke Danau Singkarak.

Galameders tau, Pariangan termasuk desa tertua tempat nenek moyang dan peradaban bermula. Hal ini tercantum dalam pepatah kuno “dari mano dating titiak palito, dari telong nan Batali”.  Dari mano asa nenek moyang kito, dari puncak gunuang Marapi.” Hingga saat ini, masih ditemukan berbagai bukti peradaban tua seperti Batu Lantak Tigo, Kuburan Panjang Datuak Tantejo Gurhano, Sawah Satampang Baniah, Lurah Indak Barayia.

Ada paket wisata di Pariangan seperti live in experience, heritage walk, rice fields walk dan lain sebagainya. Pariwisata di Nagari Tuo Pariangan ini mulai berkembang dengan adanya publikasi dari Travel Budget AS pada tahun 2012 yang menyebut Pariangan sebagai desa terindah di dunia.

Pariangan disamakan dengan  Shirakawago di Jepang, Eze di Perancis dan Niagara-on-the-lake di Kanada dan desa lainnya.  Kalau Galameders ingin kesini bisa menempuh jalur darat dengan kendaraan roda dua atau 4 dari kota Sumatra Barat hanya sekitar 2 jam dari Kota Padang, dan  90 menit dari Bandara Internasional Minangkabau, Bukittinggi dan kota Payakumbuh.

Ada yang unik, Galameders wajib tau karena rumah disini memiliki atap runcing yang usianya mencapai 300 tahun, dan ada Masjid bersejarah.

Jadi, bagaimana Galameders, apakah berminat untuk mengunjungi desa terindah di dunia ini dan dua desanya juga berlokasi di Indonesia.***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Wonderful Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah