Jangan Anggap Sepele Sering Kebas Kesemutan, Ini Tanda dan Penyembuhannya

- 5 Oktober 2020, 14:01 WIB
ILUSTRASI tangan yang kesemutan.*
ILUSTRASI tangan yang kesemutan.* //boldsky/

Lalu, apa saja hal-hal yang bisa menyebabkan kesemutan akibat neuropati perifer? Penyebabnya sangat bervariasi, mulai dari trauma berulang pada tempat yang sama, infeksi bakteri atau virus, beberapa penyakit sistemik seperti diabetes, hingga, yang mungkin masih jarang diketahui, kekurangan vitamin neurotropik.

Baca Juga: Resep dan Cara Masak Terong Balado yang Super Enak, Dijamin Ketagihan dan Makan Lahap

Kesemutan Akibat Kekurangan Vitamin Neurotropik
Vitamin neurotropik merupakan jenis vitamin yang sangat dibutuhkan oleh saraf Anda. Terdiri atas vitamin B1 (tiamin), B6 (piridoksin), dan B12 (kobalamin), vitamin neurotropik bekerja menyehatkan saraf dengan berbagai mekanisme.

Vitamin B1 bekerja dengan membantu menyediakan energy bagi sistem saraf Anda. Sementara vitamin B6 penting untuk perkembangan otak, menjaga kesehatan system saraf sekaligus system imun. Lalu vitamin B12 dibutuhkan untuk produksi myelin, di mana selubung myelin berfungsi untuk melindungi serat saraf Anda.

Apabila Anda mengalami kekurangan vitamin tersebut, maka tentunya akan berdampak pada kesehatan saraf. Salah satu gejala awal dari kerusakan saraf atau neuropati perifer adalah munculnya rasa kesemutan pada tangan atau kaki.

Baca Juga: Hati-hati Hiperhidrosis, Begini Cara Mengatasi Berkeringat Berlebih Tanpa Aktivitas Fisik dan Suhu

Oleh karena itu, pastikan Anda memenuhi kebutuhan vitamin neurotropik per harinya. Anda dapat memperoleh berbagai vitamin neurotropik dari asupan sehari-hari. Ikan, daging, kuning telur, sayuran hijau, dan kacang-kacangan adalah jenis makanan yang kaya akan vitamin B dan turunannya.


Dengan rutin mengonsumsi makanan-makanan tersebut, maka kebutuhan vitamin B Anda pun akan terpenuhi. Namun terkadang, akibat pola makan yang kurang baik atau menderita penyakit yang dapat merusak saraf (misalnya diabetes), seseorang bisa mengalami gangguan pada saraf perifer dan akhirnya mendapatkan gejala kesemutan hingga kebas-kebas.

Baca Juga: Selain Hari TNI, 5 Oktober Juga Diperingati Hari Guru Sedunia, Ini Sejarah dan Temanya Saat Pandemi

Jika berlangsung lama dan tak tertangani dengan baik, kondisi tersebut bisa merusak saraf perifer.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah