Tahu Nggak? Syukur itu Ternyata Menyehatkan!

- 7 Oktober 2020, 08:49 WIB
Ilustrasi berdoa.
Ilustrasi berdoa. /Arab News



GALAMEDIA - Orang-orang yang tetap mampu mensyukuri nikmat Allah dalam kondisi sakit akan mendapat dua ganjaran yang luar biasa. Ganjaran pertama, Allah akan menyembuhkan penyakitnya. Ganjaran kedua, Allah akan memberikan nikmat yang jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Muhammad Syafi’ie el-Bantanie dalam bukunya yang berjudul “Sabar tanpa batas, Syukur tiada ujung” membahas tentang syukur itu menyehatkan. Berikut penjelasannya.

Seorang sufi bertanya kepada seseorang, “Menurutmu, bagaimana syukur itu?”
Kalau memperoleh nikmat, kami memuji Allah. Jika tidak memperoleh nikmat, kami bersabar,” jawab orang itu.

Sang sufi berkata, “Buat kami tidak demikian, Bila mendapat nikmat, kami dahulukan oranglain atas diri kami, sehingga kami memberinya. Bila tidak mendapat nikmat, kami tetap bersyukur karena kami merasa dalam petaka sekalipun kami tidak luput dari nikmat Nya.”

Baca Juga: Buntut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polisi Amankan 18 Orang dari Kelompok Anti Kemapanan

Demikianlah sikap bijak yang diteladankan oleh para sufi. Lebih lanjut para ulama sufi menjelaskan bahwa ada tiga alasan mengapa saat tertimpa musibah sekalipun kita harus tetap bersyukur kepada Allah.

Pertama, kadar musibah yang menimpa kita telah dikurangi oleh Allah. Kalau musibah yang menimpa kita itu semestinya berkadar 100%, pasti telah Allah kurangi sehingga menjadi lebih ringan. Bisa jadi hanya 25% atau paling tinggi 50%. Bukankah ini merupakan nikmat dari Allah yang harus di syukuri?

Kedua, musibah yang telah di tetapkan menimpa pada kita, pasti akan menimpa kita. Jika tidak melalui jalan A, pasti melalui jalan B atau jalan C. Dalam setiap musibah terdapat pelajaran dan hikmah yang besar. Ini merupakan pembelajaran dan pendidikan dari Allah bagi kita. Bukankah ini merupakan nikmat yang harus kita syukuri?

Baca Juga: Mau Jadi Raja Di Era Digital? Ini Dia Caranya!

Ketiga, musibah yang sebenarnya adalah musibah yang menimpa agama. Oleh karena itu, selama musibah yang menimpa kita adalah urusan duniawi, seperti sakit, dipecat dari pekerjaan, dan bangkrut, sesungguhnya itu bukan musibah tetapi kesempatan untuk belajar menjadi lebih baik. Bukankah ini merupakan nikmat yang harus disyukuri? Allah senantiasa menjaga agama kita.

Dengan demikian, jelaslah bahwa dalam setiap kesulitan atau musibah apapun yang menimpa kita, seharusnya kita tetap menjadi manusia yang bersyukur. Salahsatu musibah yang biasa menimpa manusia adalah sakit. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihat dan membedakan sikap orang-orang yang tengah ditimpa sakit.

Ada yang mengeluh, menggerutu, dan tidak sabaran atas sakit yang di alaminya, bahkan tidak jarang sampai menggugat Allah. Akan tetapi, ada juga yang tetap tenang, bersabar, bahkan bersyukur kepada Allah. Sikap yang terbaik adalah tetap tenang, bersabar, dan senantiasa bersyukur meski sedang sakit.

Baca Juga: Penyanyi Andini Lawan Covid-19 Ciptakan Inovasi Alat Mengukur Suhu Tubuh, Kayu Laut

Sikap seperti itu adalah sikap yang disukai Allah dan karakter seorang mukmin sejati. Sungguh, memang bukan perkara mudah untuk tetap bersyukur kepada Allah atas musibah sakit yang di derita. Akan tetapi, jika kita mengetahui balasan pahala yang disediakan Allah, tentu hal itu bukan lagi sesuatu yang berat. Wallahu’alam (Liska Nurhayati/job)


Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x