Polisi Kembali Sebut Anarko, Berikut Ini Perkembangan Kelompok Anarko di Indonesia

- 10 Oktober 2020, 09:25 WIB
DEMONSTRAN melempari polisi dengan benda tumpul saat aksi unjukrasa menolak Undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law di depan Gedung Sate, Jln. Dipenogoro, Kota Bandung, Kamis, 8 Oktober 2020.
DEMONSTRAN melempari polisi dengan benda tumpul saat aksi unjukrasa menolak Undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law di depan Gedung Sate, Jln. Dipenogoro, Kota Bandung, Kamis, 8 Oktober 2020. /Darma Legi/galamedia

Baca Juga: Di Balik Blaming The Victim Pesantren Pembawa Limbah Wabah

Kelompok anarkis menyelenggarakan beberapa aksi maupun kongres, saat kondisi kelompok tersebut belum begitu stabil. Di Jakarta misalnya, Komite Aksi Rakyat Tertindas dan Anti-Fasis-Rasis Action bekerja menyebarkan informasi tentang anarkisme dan teori-teorinya, sekitar akhir 1990-an dan awal 2000-an.

Sementara di Kota Bandung, kolektif konter-kultur aktif melakukan aksi langsung "dalam kehidupan sehari-hari. Pada 2001 di Jawa Barat, sekelompok anarkis memproklamirkan gagasan membentuk sebuah "anarko-platformis" dan gerakan anarko-sindikalis.

Pasang-surut masalah mewarnai perjalanan kelompok-kelompok anarkis di Indonesia. Banyak kelompok yang kolaps karena umur dan pemahaman soal ide anarkisme masih seumur jagung.

Baca Juga: Di Balik Blaming The Victim Pesantren Pembawa Limbah Wabah

Perbedaan cara pandang dan karakter anarkis tiap individu dalam kelompok juga memengaruhi usia kelompok-kelompok tersebut.

Pada tanggal 1 Mei 2007, kelompok-kelompok seperti Affinitas (Yogyakarta), Jaringan Otonomis (Jakarta), Apokalips (Bandung), Jaringan Otonomi Kota (Salatiga), aktivis individu dari Bali dan Semarang, juga beberapa orang dari band punk Jakarta melakukan koordinasi.

Penyatuan ini untuk memulai gerakan tertentu yang disebut dengan “Jaringan Anti-Otoritarian”. Aksi May Day tahun 2007 mengumpulkan lebih dari 100 orang dan menandai kemunculan anarkisme di dalam pandangan publik.

Baca Juga: Jokowi Bantah UU Cipta Kerja Sengsarakan Buruh, Berikut Penjelasannya Soal UMR Hingga Amdal

Setelah itu, kelompok-kelompok baru muncul di berbagai kota, dan anarkisme mengambil bagian aktif dalam demonstrasi sosial, tindakan melawan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir, dll.

Halaman:

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah