Hari Pahlawan: Selain Bung Tomo dan Hasyim Asy'ari Ini 3 Pejuang Dibalik Pertempuran 10 November

- 2 November 2020, 16:09 WIB
Logo Hari Pahlawan, 10 November 2020
Logo Hari Pahlawan, 10 November 2020 /

GALAMEDIA - Untuk menghormati jasa para pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan di Surabaya, pemerintah telah menetapkan pada tanggal 10 November 1945 sebagai Hari Pahlawan.

Tiga bulan setelah merdeka, Indonesia mendapat tantangan dari pasukan Inggris dan Belanda yang tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI). Pergolakan terjadi di Surabaya.

Baca Juga: H. Rhoma Irama dan Judika Akan Meriahkan Malam Pengumuman KDI Malam Ini, Tonton Ya!

Berawal dari kematian Brigadir Jenderal Mallaby dan ultimatul NICA, tentara Indonesia bergerak. Ridho KH Hasyim Asy'ari memantapkan semangat juang tentara rakyat. Pidato Bung Tomo yang menggelegar membangkitkan gairah arek-arek Suroboyo.

"Dan untuk kita saudara-saudara. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!," kata Bung Tomo dengan suara lantang seperti dikutip galamedia dari laman dream.co.id.

Baca Juga: Hari Pahlawan, Ini Detik-detik Pertempuran Surabaya dan Semangat Rakyat Mempertahankan Kemerdekaan

Pertempuran terjadi. Diperkirakan 6.000 hingga 16.000 pejuang Indonesia meninggal dan pasukan Inggris dan India yang terluka sebanyak 600 hingga 2.000 tentara.

Untuk mengenang jasa para tentara yang berjuang, pemerintah menetapkan 10 November menjadi Hari Pahlawan.

Tetapi, selain Bung Tomo dan Hasyim Asy'ari, banyak yang lupa, ada banyak pejuang yang ikut membela kemerdekaan Indonesia di Surabaya. Berikut beberapa di antara tiga tokoh tersebut:

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x