Hari Pahlawan: Ini Dua Tokoh Asal Jabar yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

- 4 November 2020, 10:25 WIB
Logo Hari Pahlawan, 10 November 2020
Logo Hari Pahlawan, 10 November 2020 /


GALAMEDIA - Dalam momentum Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, dua tokoh yang berasal dari Jawa Barat diusulkan menjadi pahlawan nasional, yakni Alm. KH. Muhyiddin dan Alm. Prof. KH. Anwar Musaddad.

Pengusulan dua tokoh Jabar itu diakui oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum pada seminar virtual pada April lalu.

"Saya secara pribadi sangat mendukung dan mengapresiasi tokoh- tokoh besar apalagi dari komunitas pesantren dari kalangan kiai untuk diberi gelar pahlawan nasional," kata Uu seperti dikutip galamedia dari laman jabarprov.go.id.

Baca Juga: Jadwal Acara TV, Rabu 4 November 2020 di Indosiar, Ada Live Pop Academy: Top 30 Group 6

Menurut Kang Uu, pengusulan kedua tokoh tersebut sebagai pahlawan nasional merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar atas jasa dan karya mereka.

Ia mengatakan, para ulama punya peranan penting dalam pembangunan manusia. "(Mereka) bisa membangkitkan semangat para pejuang di masa perjuangan dahulu. Wajar kalau para kiai, para ulama, diberikan penghargaan, yaitu label pahlawan nasional," ucapnya.

Ia berharap, ada tokoh-tokoh asal Jabar yang mendapatkan penghargaan atas jasa dan perjuangannya. Maka itu, ia meminta pemerintah kabupaten/kota untuk berperan aktif mengusulkan tokoh daerah menjadi pahlawan nasional.

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Rabu 4 November 2020, Harga Emas Ada yang Naik, Turun, dan Stabil

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Daud Achmad mengatakan, seminar dilaksanakan sebagai salah satu prasyarat agar seorang tokoh bisa diusulkan untuk mendapat gelar pahlawan nasional.

"Di tengah pandemi Covid-19 dengan mengikuti anjuran physical distancing, Seminar Nasional Pengusulan Pahlawan Nasional asal Jawa Barat, KH. Muhyiddin dari Kab. Subang dan KH. Anwar Musaddad dari Kabupaten Garut, dilaksanakan dengan video conference," kata Daud.

KH Anwar Musaddad sendiri adalah pejuang kemerdekaan asal Garut, pendiri sekaligus rektor pertama Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung.

Baca Juga: Pilpres AS: Super Branded First Lady Melania Trump Datangi TPS dengan Penampilan Sensasional

Anwar Musaddad juga pendiri pondok pesantren dan yayasan pendidikan Al Musaddadiyah Garut.

Sedangkan, KH Muhyiddin merupakan salah seorang ulama ternama asal Jawa Barat yang pada era penjajahan Belanda terlibat dalam perjuangan merintis, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan. Dia juga telah mendirikan delapan pesantren yang tersebar di Subang, Purwakarta, dan Sumedang.

"Maksud dan tujuan (seminar) adalah memenuhi salah satu persyaratan calon pahlawan nasional, maka harus diselenggarakan seminar nasional yang dihadiri unsur Kemensos. Inilah bentuk penghargaan pemerintah Jabar atas jasa dan perjuangan Kh. Muhyiddin dan Kh. Anwar Musaddad dalam memperjuangkan kemerdekaan melibatkan unsur ulama dan pesantren," ucapnya.

Baca Juga: Ini Dia Agenda Habib Rizieq Shihab Setelah Tiba di Indonesia 10 November Mendatang

Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Nina Herlina Lubis, mengatakan KH Muhyiddin ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan.

"Tidak hanya bergabung dengan Hizbullah, KH Muhyiddin pun menjadikan pesantren Pagelaran I (Tanjung Siang) sebagai markas pelatihan dan penggemblengan mental bagi para pejuang Hizbullah," kata Nina.

Pada masa penjajahan Belanda, KH Muhyiddin juga dikenal memimpin para pejuang untuk menyerang garis pertahanan Sekutu di Bandung Utara.

"Dengan banyaknya catatan sejarah, seminar dan kajian para sejarawan bisa mengangkat KH Muhyiddin sebagai pahlawan nasional dari kalangan ulama," katanya. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah