Maksimalkan PAUD Holistik Integratif, Pemda di Jabar Harus Lebih Aktif Gandeng Mitra

28 November 2020, 08:09 WIB
Bunda PAUD Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil.* /DOK HUMAS PEMPROV JABAR/

GALAMEDIA - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif (HI) harus bisa berjalan optimal agar melahirkan anak berkualitas.

Melibatkan semua unsur dalam pelaksanaan PAUD HI merupakan salah satu cara yang harus diambil pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat.

Hal itu disampaikan Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya. Menurut Atalia, penanganan anak sejak dini diyakini bisa lebih maksimal jika melibatkan semua unsur.

Baca Juga: DAMRI Layani Trayek Graha Pos Bandung ke Graha Pos Jakarta

Atalia menyampaikan hal itu saat menggelar rapat koordinasi Provinsi Pokja Bunda PAUD, Kamis, 26 November 2020 lalu. Pada rakor kedua ini, hadir peserta dari unsur organisasi mitra PAUD kabupaten/kota se-Jawa Barat seperti HIMPAUD, IGTKI, IGRA, dan GOPTKI.

Atalia mengingatkan, pembangunan di Jawa Barat tidak lepas dari kekuatan berbagai unsur yang tidak bisa dipisahkan. Pembangunan di suatu wilayah perlu didukung semua elemen yang ada, sehingga tidak bisa jika hanya dilakukan salah satu pihak saja.

"Begitu juga untuk mewujudkan PAUD Holistik Integratif khas Jawa Barat, perlu kolaborasi bersama antara pemerintah, media, dan organisasi mitra selaku representasi masyarakat," terangnya.

Baca Juga: Banser Gelar Apel Akbar, Panglima Tertinggi: Jangan Sekali-kali Memaksakan Kehendak

"Sehingga dapat diimpelementasikan secara baik ke seluruh PAUD di Jawa Barat," lanjut Atalia.

Seperti dalam siaran pers yang diterima redaksi, Atalia menambahkan, keterlibatan organisasi mitra sangat penting karena merupakan representasi dari masyarakat.

Lewat peran aktif dari masyarakat yang terlibat langsung, menurutnya pendidikan dan perawatan anak sejak dini akan menjadi optimal.

"Selain wujud nyata konsep pembangunan pentahelix, peran serta dari masyarakat ini akan memudahkan dalam memberikan pendidikan anak sejak dini. Semoga benar-benar akan terwujud anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia," paparnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Garut Terjadi Lonjakan dari Klaster Perkantoran

Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini juga kembali menegaskan soal harapannya agar organisasi mitra PAUD di kabupaten/kota dapat terlibat aktif dalam pengembangan PAUD Holistik Integratif melalui wadah Pokja Bunda PAUD kabupaten/kota.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi menjeleskan, pengembangan anak usia dini menjadi kunci terwujudunya sumber daya manusia yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Anak usia dini saat ini merupakan investasi penting dalam menjawab tantangan Indonesia Emas pada Tahun 2045," ujar Dedi.

Menurutnya, jika menghitung usia peserta didik PAUD saat ini 4 sampai 6 tahun, maka pada 2045 anak-anak tersebut sudah mencapai usia matang dan produktif.

Baca Juga: Dr Ani Yuningsih Terpilih jadi Ketua Aspikom Jabar

"Usaha pengembangan Social, Emotional, Spiritual, Moral, dan Intellectual akan sangat baik jika dilakukan di Usia Golden Age atau 0 s.d. 6 Tahun," terangnya.

Dedi menegaskan, cara terbaik mengasah kemampuan anak usia dini adalah melalui metode bermain sambil belajar. Ia menilai
PAUD sudah menjadi pokok bahasan di berbagai kalangan, karena pengembangan anak usia dini merupakan hal penting dalam menentukan pembangunan secara keseluruhan.

"PAUD sudah diposisikan sebagai isu penting yang ditempatkan dalam isu-isu pendidikan lainnya," tandas Dedi.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler