Tak Ada yang Bisa Sembunyi, Satelit Capella Mampu Abadikan Objek di Balik Dinding

28 Desember 2020, 05:00 WIB
Sebuah foto satelit diambil di atas Lembah Galwan di Ladakh, India, bagian yang diperebutkan oleh China, Selasa, 16 Juni 2020 lalu. (Foto: Antara/VIA REUTERS/PLANET LABS INC) /

GALAMEDIA - Satelit baru yang mengorbit Bumi kini dapat merekam gambar beresolusi tinggi dari hampir semua tempat.

Menggunakan radar yang sangat kuat, kamera satelit dapat mengabadikan titik mana pun di Bumi karena mampu menembus lapisan awan bahkan dinding.

Ya, Capella-2 yang dirancang Capella Space dan dilengkapi Synthetic Aperture Radar (SAR) dapat menghasilkan citra di balik tembok sekalipun.

Baca Juga: Lagu Indonesia Raya Dilecehkan dan Presiden Joko Widodo Dihina Habis-habisan oleh Warga Malaysia

Dikutip Galamedia dari DailyMail, belum lama ini Capella-2 mampu menjepret titik di Bumi terlepas dari jarak pandang udara, awan atau waktu.

Teknologi yang sama kabarnya digunakan NASA sejak tahun 1970-an.

SAR menembakkan sinyal radio yang kuat untuk 'menerangi' objek sasaran dan dengan data gema yang memantul kembali, menghasilkan gambar yang detail.

Baca Juga: Lelaki Pelempar Bom Molotov ke Masjid Al -Istiqomah, Kapuk, Cengkareng Dibawa ke Psikiater

Citra yang menunjukkan bagian dalam struktur disebabkan oleh satelit yang memancarkan sinyalnya sendiri, tidak hanya mengumpulkan cahaya yang terkadang memungkinkannya menembus struktur.

Satelit ini mampu melakukan pencitraan resolusi 50cm x 50cm dengan pembaruan terbaru yang disebut mode Spotlight.

Ini memungkinkan eksposur lama hingga 60 detik pada area yang diminati (AOI) dan menghasilkan citra 'sebening kristal'.

Capella saat ini tengah menguji satu perangkatnya, tapi telah mendapat kontrak dengan badan pemerintah, termasuk Kantor Pengintaian Nasional dan Angkatan Udara AS.

Baca Juga: BNPB : Hingga 20 Desember, Ada 60 Kabupaten dan Kota di Indonesia Tergolong Resiko Tinggi Covid-19

Tapi Capella menegaskan teknologinya tidak dapat digunakan untuk memata-matai orang di rumah mereka.

Dan meskipun gelombang radar dapat menembus dinding, mereka mengatakan tidak dapat membayangkan apa pun di dalamnya.

“Teknologi ini menggunakan gelombang radio yang mampu bergerak menembus dinding (seperti telepon seluler dan Wi-Fi).”

Namun seperti yang kita ketahui, bahkan sinyal ponsel dan Wi-Fi melemah saat mereka menjauh dari menara seluler atau titik akses Wi-Fi. Sinyal radar pun sama.

Baca Juga: Jerry Andrean Asal Serang jadi The Next MasterChef Indonesia Season 7 2020

“Mereka dapat melalui dinding, tetapi terlalu lemah untuk membayangkan atau melihat apa pun di dalamnya.”

Dari gambar gedung pencakar langit Kota Chiyoda, Tokyo yang menjadi objek tampak menara terkesan tembus pandang dengan jalan-jalan yang terlihat di sisi lain.

Namun perusahaan mengatakan semua efek distorsi citra yang membuat bangunan terlihat transparan seperti hantu.

“Apa yang tampak sebagai citra satelit optik hitam dan putih pada kenyataannya adalah representasi visual dari data radar, pantulan gelombang radio terhadap permukaan bumi dan objek buatan manusia.”

Baca Juga: Terbelenggu Politik, Ketua Umum Muhammadiyah: Sejak Kecil Diajari konflik Hingga Lupa Masa Depan

Capella mengatakan inovasi mereka bertujuan membantu siapa pun di seluruh dunia, memanfaatkan ruang untuk meningkatkan bisnis dan kehidupan mereka dengan memantau segala hal mulai dari iklim hingga ladang tanaman dan infrastruktur.

Rata-rata satelit komersial tidak dapat memantau melewati atau memotret gambar detail di malam hari.

Tetapi Capella dengan menggunakan SAR dapat mengambil gambar terlepas dari cuaca atau kondisi cahaya.

Baca Juga: Disaksikan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Tokoh Agama Ikrar Tolak Intoleransi

Perusahaan juga tengah menciptakan konstelasi satelit dari 36 perangkat yang jika digabungkan dapat memantau tempat mana saja di dunia setiap saat.

Untuk saat ini, Capella Space menawari pemerintah atau perusahaan swasta jasa mengambil gambar apa pun dari seluruh penjuru dunia.

CEO Capella Space Payam Banazadeh, mantan insinyur sistem laboratorium NASA Jet Propulsion mengungkap filosofi perusahaan.

Baca Juga: Pengguna Jalan Waspadai Ancaman Bahaya Tanah Longsor di Jalur Wisata Selatan Garut

“Semua kami lakukan dengan landasan bagaimana kami dapat membantu pelanggan membuat keputusan yang lebih baik dengan data di tengah perubahan yang semakin cepat,” paparnya.

Setelah meluncurkan satelit prototipe i pada akhir 2018, Capella mengembangkan satelit baru dengan mempertimbangkan kebutuhan pelanggan yang berfokus pada resolusi dan kualitas.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler