BMKG : Pergerakan Sembilan Sesar di Wilayah Papua dan Papua Barat Bisa Picu Gempa Bumi Besar

15 Januari 2021, 06:17 WIB
Ilustrasi gempa bumi. /Pixabay/ Tumisu

GALAMEDIA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai pergerakan sembilan sesar atau patahan di wilayah Papua dan Papua Barat yang menyebabkan terjadinya gempa bumi besar.

Kepala Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran Balai BMKG Wilayah V Jayapura Dedy Irjayanto di Jayapura, Jumat, 15 Januari 2021, mengatakan sepanjang 2020 terjadi 1.597 kali gempa di kedua provinsi akibat pergerakan sembilan sesar tersebut.

"Sembilan sesar atau patahan yang wajib diwaspadai masyarakat di Papua dan Papua Barat karena pergerakannya yang sangat aktif, hal inilah yang memicu rawan terjadi gempa bumi tektonik," katanya.

Baca Juga: Ditahan Imbang Crystal Palace di Kandang, Arsenal Gagal Manfaatkan Peluang Raih Poin Penuh

Menurut Dedy, adapun sembilan sesar ini meliputi Sesar Sorong di Sorong dan Sesar Ransiki di Ransiki pada wilayah Papua Barat, sementara di wilayah Papua adalah Sesar Yapen di wilayah Serui dan Biak, Zona Patahan Waipoga, Wandamen, Sesar Sungkup Weyland di Nabire dan sekitarnya, Zona Lajur Anjak Mamberamo di wilayah Sarmi dan sekitarnya, Zona pengangkatan Cycloop di Jayapura dan sekitarnya serta Lajur Anjak Pegunungan Tengah di wilayah Wamena dan sekitarnya.

"Warga yang bermukim di sembilan jalur sesar ini harus meningkatkan mitigasi karena wilayah Papua dan Papua Barat merupakan kawasan rawan terjadi gempa," ujarnya.

Dia menjelaskan sepanjang 2020 terjadi 1.597 kali gempa bumi tektonik dengan klasifikasi gempa bumi signifikan atau dirasakan mencapai sebanyak 58 kali.

Baca Juga: Real Madrid Tersingkir dari Piala Super Spanyol, Athletic Bilbao Tantang Barcelona di Final

"Adapun ditinjau dari sisi kekuatan magnitudo, 1.597 gempa ini meliputi 1.420 kali gempa dengan kekuatan di bawah magnitudo empat, 165 kali gempa dengan magnitudo empat hingga lima dan 12 kali gempa dengan magnitudo di atas lima," katanya lagi.

Dia menambahkan ditinjau dari kedalaman, gempa bumi tersebut didominasi oleh gempa bumi dangkal dengan kedalaman kurang dari 70 kilometer sebanyak 1.516 kali, gempa bumi kedalaman menengah dari 71 hingga 80 kilometer sebanyak 20 kali gempa dan satu kali gempa dengan kedalaman lebih dari 300 kilometer.

Baca Juga: Sejumlah Bangunan di Kota Mamuju Rusak Akibat Gempa Bumi Bermagnitudo 6.2 yang Guncang Majene

"Gempa ini juga rawan memicu gelombang tsunami dalam waktu beberapa menit saja, di mana potensi terjadi tsunami apabila terjadi gempa di atas magnitudo tujuh dan kedalaman dangkal, maka warga segera harus mencari tempat yang aman apabila terjadi kondisi tersebut, masyarakat bisa segera melakukan mitigasi bencana dan evakuasi mandiri dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku ketika terjadi gempa bumi berkekuatan besar," ujarnya lagi.

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler