Sekjen PBB Meminta Pasukan Asing dan Tentara Bayaran Meninggalkan Libya

29 Januari 2021, 16:38 WIB
ILUSTRASI perserikatan bangsa-bangsa atau PBB./ /

GALAMEDIA - Ribuan pasukan dan tentara bayaran asing diminta Sekjen PBB, Antonio Guterres agar segera meninggalkan Libya.

Ia juga meminta mereka tidak mencampuri urusan Libya.

Libya terpecah sejak 2014 antara Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di ibu Kota Tripoli di wilayah barat dan Militer Nasional Libya (LNA) pimpinan Khalifa Haftar, yang berbasis di wilayah timur.

Baca Juga: Lapor ke Menhan AS, Guru Besar USU Sebut Natalius Pigai Inginkan Indonesia Rusuh

Kedua pemerintahan saingan itu menyepakati gencatan senjata pada Oktober, tetapi belum angkat kaki. Haftar didukung oleh Uni Emirat Arab (UAE), Mesir dan Rusia. Pemerintah GNA mendapat dukungan dari Turki.

"Gencatan senjata masih berlangsung," kaya Guterres kepada wartawan, Kamis 29 Januari 2021.

"Penting agar seluruh pasukan asing dan seluruh tentara bayaran asing terlebih dahulu bergeser ke Benghazi dan ke Tripoli dan, dari sana, mundur dan tinggalkan Libya.

Baca Juga: Bocah Lima Tahun Tergilas saat Main , Pengemudi CRV Dikenakan Pasal Berlapis

Sebab warga Libya telah membuktikan bahwa dengan tanpa campur tangan, mereka mampu menyelesaikan masalah-masalahnya," kata Guterres.

Libya awalnya mengalami kekacauan pascapenggulingan pimpinan Muammar Gaddafi pada 2011. Dewan Keamanan (DK) PBB pada Kamis membahas situasi Libya.

Dewan beranggotakan 15 negara itu melalui pernyataan menyerukan penarikan penuh pasukan asing dan tentara bayaran "tanpa ditunda" dan meminta agar seluruh aktor Libya dan internasional menghormati embargo senjata dan kesepakatan gencatan senjata.

Baca Juga: Ingat! Vaksin Covid-19 Bukan untuk Atasi Penularan, Tapi Mencegah Orang Jadi Sakit

Penjabat Duta Besar AS untuk PBB Richard Mills membeberkan nama negara-negara yang dimaksud.

"Kami mendesak seluruh pihak eksternal, yang mencakup Rusia, Turki dan UAE, agar menghormati kedaulatan Libya dan segera menghentikan semua intervensi militer di Libya," kata Mills kepada DK PBB.

"Kami meminta Turki dan Rusia agar segera membawa pulang pasukan mereka dari negara tersebut dan menarik tentara bayaran asing dan proksi militer yang telah mereka rekrut, biayai, kerahkan, dan dukung di Libya," katanya.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler