GALAMEDIA - Kota Semarang dikepung banjir besar. Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tempat Gubernur Ganjar Pranowo berkantor itu diterjang banjir sejak kemarin.
Hingga Sabtu, 6 Februari 2021, banjir masih belum surut dari kota tersebut. Bahkan kawasan Kota Lama Semarang juga ikut dilanda banjir.
Banjir melanda kawasan wisata sejarah peninggalan Belanda itu dengan ketinggian bervariasi antara 30 cm hingga 1 meter.
Polda Jawa Tengah bahkan sempat membagikan sebuah video singkat di Twitter yang menayangkan kondisi banjir parah di Semarang.
Selain itu, akun Twitter @AsliSemarang juga mengabarkan kondisi terkini banjir di kota tersebut. Tanggapan pun muncul dari mantan tim sukses Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu, Mustofa Nahrawardaya.
Baca Juga: Eks Menag Lukman Hakim Saifuddin Berduka untuk Pontren Krapyak: Selamat Berpulang Kiai Attabik
Sebagai warga DKI Jakarta, Mustofa pun mengaku merasa prihatin dengan apa yang terjadi di Semarang.
Baca Juga: Eks Menag Lukman Hakim Saifuddin Berduka untuk Pontren Krapyak: Selamat Berpulang Kiai Attabik
"Kami warga DKI Jakarta, turut berduka cita Min @AsliSemarang. Biasanya, dimanapun banjirnya, Gubernur kami yang dibully," tulis Mustofa Nahrawardaya dikutip Galamedia, Sabtu, 6 Februari 2021.
Dalam cuitan yang sama, ia juga menyinggung soal sepinya hujatan terhadap kepala daerah.
"Kini Semarang yg banjir, alhamdulillah sepi hujatan. Mudah2an gerombolan "penari di atas musibah" itu, lagi sehat," lanjutnya.
Baca Juga: Titah Langsung dari Muhaimin Iskandar, PKB Tak Lagi Dukung Revisi UU Pemilu
Sebelumnya, anggota DPR RI Fadli Zon juga ikut menanggapi kondisi banjir di Kota Semarang.
Lewat cuitan di Twitter, Fadli sempat mengomentari cuitan Polda Jawa Tengah yang mengunggah video banjir setinggi leher orang dewasa.
"Smg banjir Semarang cepat surut," begitu tulis Fadli Zon.
Baca Juga: Dinasehati Agar Dengarkan Suara Kiai Kampung, Menteri Agama Gus Yaqut: Saya Bahagia
Warganet pun menanggapi komentar Fadli Zon. Keisengan warganet kembali muncul dan mengaitkannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Pasti salah Anis," begitu komentar warganet.***