GALAMEDIA - Pandemi Covid-19 belum berakhir. Sekarang Pemerintah menggunakan istilah baru yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari sebelumnya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Baru-baru ini PPKM sudah memasuki berskala mikro di tingkat desa/kelurahan hingga RT/RW.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), menanggapi perihal PPKM mikro ini yakni membantu menekan akan penularan Covid-19, sehingga tidak perlu lockdown yang berkepanjangan.
Baca Juga: Happy Chinese New Year 2021! Simak 5 Buah Pembawa Keberuntungan Selain Jeruk
"Jangan sampai yang terkena virus hanya satu orang dalam satu RT yang di lockdown seluruh kota.
Jangan sampai yang terkena virus misalnya satu kelurahan yang di-lockdown seluruh kota, untuk apa? ini yang sering kita keliru di sini," ujar Jokowi dilansir Galamedia dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet dalam Pembukaan Munas IV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Istana Merdeka pada 11 Februari 2021.
Oleh sebab itu, Jokowi meminta kepada wali kota, wakil wali kota harus melakukan pemetaan zonasi penyebaran Covid-19 ini secara detail.
Baca Juga: Sebut 'Aparat Jangan Keterlaluan', Penyidik KPK Novel Baswedan Dilaporkan ke Polisi
"Melihat proses-proses yang dilakukan negara lain, melockdown seluruh negara, me-lockdown satu provinsi satu kota, ekonominya yang jatuh. Jadi, hati-hati mengenai ini,’’ katanya.
Pemerintah juga saat ini sedang melakukan penguatan 3T yakni testing, tracing, dan treatment.
Jokowi ingin pemerintah daerah menyiapkan hal tersebut dengan baik.
Baca Juga: Bukan Hanya Lisa BLACKPINK, ‘Youth With You’ Umumkan Mentor Lainnya
"Dan tentu saja, yang namanya treatment, isolasi ini harus mendapatkan perhatian yang serius, baik dari sisi penyediaan obat-obatan, penyediaan bed rumah sakit, kesiapsiagaan tenaga medis, harus selalu dicek, harus selalu dimonitor," ujarnya.
Dia pun mengajak seluruh pihak tetap bekerja keras disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.***