China Warning AS Agar Tak Campuri Urusan Taiwan, Hong Kong dan Xinjiang

11 Februari 2021, 21:17 WIB
Xi Jinping (kanan) meminta Joe Biden dan Amerika Serikat untuk tidak ikut campur mengurusi soal Taiwan, Hong Kong dan Xinjian. /Kolase Instagram.com/@joebiden dan Media Kedubes China untuk Indonesia/

GALAMEDIA - Presiden China Xi Jinping memberikan warning kepada pemerintahan Amerika Serikat di bawah kendali Presiden Joe Biden.

Xi meminta AS tak ikut campur mengurusi persoalan Taiwan dan isu-isu menyangkut Hong Kong dan Xinjiang.

Menurut dia, persoalan di tiga wilayag itu merupakan urusan internal negaranya.

Hal itu disampaikan Xi kepada Biden saat berbincang lewat saluran telepon, Kamis, 11 Februari 2021 pagi waktu Beijing.

Baca Juga: Jokowi: Buat Apa Lockdown Seluruh Kota Kalau yang Terkena Covid Hanya Satu Orang di Satu RT

"Persoalan tersebut merupakan bagian dan kedaulatan dan integritas teritorial China sehingga sudah seharusnya pihak AS menghormati kepentingan China," demikian ujar Xi.

Ia juga menekankan, dalam menghadapi situasi global yang tidak pasti ini, China dan AS memikul tanggung jawab bersama sebagai anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kedua belah pihak, lanjut pucuk pimpinan Partai Komunis China (CPC) itu, harus bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik dan mendukung perdamaian dunia.

Baca Juga: Aktivis Kemanusiaan Sebut Baru Beberapa Hari Minta Kritik Novel Dilaporkan, KPK: Katanya Terbuka Kritikan

Xi menggarisbawahi bahwa restorasi dan peningkatan hubungan China-AS menjadi sangat penting dalam pembangunan internasional selama lebih dari setengah abad.

Meskipun penuh liku, Xi menambahkan hubungan kedua negara harus tetap ditingkatkan guna memberikan manfaat yang lebih besar bagi kedua negara dan berkontribusi di dunia global.

Lebih lanjut Xi juga menekankan, China dan AS justru mendapatkan manfaat melalui kerja sama dan mengalami kerugian dengan berkonfrontasi.

Hanya kerja sama menjadi pilihan terbaik bagi kedua negara. Begitu disampaikan Xi seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Keutaamaan Puasa Sunnah Rajab Berdasarkan Hadist, Dibukakan Pintu Surga Hingga Dikabulkan Hajat

"Anda tadi mengatakan bahwa Amerika dapat mendefinisikan satu kata: 'posibilitas'. Kami berharap posibilitas akan menjadi poin penting dalam meningkatkan relasi China-AS," ujar Xi yang juga pemimpin tertinggi Komisi Militer Pusat China (CMC) itu.

Pada saat Biden menjabat Wakil Presiden dari Barack Obama, Xi sempat bertemu.

Namun percakapan telepon pada Kamis pagi itu merupakan yang pertama kalinya bagi kedua pemimpin negara ekonomi terbesar di dunia itu bisa berbicara satu sama lain sejak Biden dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2021.

Melalui saluran telepon itu, Biden menyampaikan ucapan Tahun Baru Imlek, sedangkan Xi menyampaikan selamat atas pelantikan Biden.

Baca Juga: Wajib Diketahui! Hal-hal yang Harus Diperhatikan dan Dihindari Saat Seleksi PPPK 2021

Biden menganggap China memiliki sejarah yang panjang dan budaya yang besar serta jumlah penduduknya yang sangat besar.

Menurut dia, AS dan China harus menghindari konflik dan bekerja bersama dalam perubahan iklim dan isu-isu lainnya.

Pihak AS, lanjut dia, bersiap membangun dialog dengan pihak China didasari semangat saling menghormati, saling pengertian, dan menghindari kesalahan komunikasi.

Kedua kepala negara sepakat percakapan telepon tersebut dapat memberikan sinyal positif kepada dunia dan kedua pihak akan menjalin komunikasi yang erat.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler