Soroti Politik Indonesia, Fahri Hamzah: Bangsa Indonesia Kedepankan Perasaan

12 Februari 2021, 13:40 WIB
Waketum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. /Instagram.com/@fahrihamzah

GALAMEDIA - Fahri Hamzah yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gelora menyoroti soal praktik politik dan demikrasi di Indonesia.

Pernyatan tersebut disampaikan pada Webinar Nasional bertajuk Partai Politik dan Tantangan Demokrasi Terkini yang diselenggarakan pada Kamis, 11 Februari 2021.

Menurutnya, demokrasi di Indonesia masih belum dijadikan sebagai tradisi berpikir dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Trailer Buku Harian Seorang Istri Jumat 12 Februari 2021: Dewa dan Nana Makin Mesra, Alya Terusir

"Bangsa masih kita mengedepankan perasaan. Demokrasi belum terbentuk menjadi kekayaan gagasan yang universal kehidupan suatu bangsa," Kata Fahri, seperti dikutip dari Antara.

Oleh karena demikian, kata Fahri, Indoensia kedepan sudah saatnya meningkatkan inovasi guna semakin baiknya melihat permasalahan yang terjadi.

Dalam Acara yang sama, Politisi dan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Faldo Maldini mengamini narasi tersebut.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 12 Februari 2021, Reyna Senang Tampil Bersama Al dan Andin dalam Pentas Drama

Faldo mengatakan bahwa sebaiknya politisi dapat memberikan solusi bagi masalah yang ada di masyarakat.

"Aktivitas politik itu melahirkan proses politik yang kemudian memunvulkan aktor-aktor politik dan mampu secepatnya selesaikan masalah di masyarakaty," kata Faldo.

Sementara itu, Direktur Eksekututif Lembaga Survey Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengungkapkan bahwa data ketidakpuasan masyarakat terhadap demokrasi sangat tinggi pada 2020.

Baca Juga: Sejarah 12 Februari: Vasco Da Gama Kembali Berlayar ke India, Australia Dilanda Demam Emas

bercermin dari itu, yang mnenjadi faktornya adalah praktik partai politik yang lebih banyak bergerak ke ranah nehgara bukan kepada rakyat. Padahal semestinya berimbang.

"Partai politik lebih asyik urusan ke negara, dengan mainan-mainnnya sehingga lupa dengan tuntutan masyarakat, aspirasi masyarakat belum jadi pertimbangan utama," ungkapnya, dilansir dari Antara.

Dalam kesempatan yang sama, Pengamat politik internasional Imron Cotan menyampaikan agar mulai skearang partai politik betul-betul menjadikan Pancasila sebagai landasan.

Baca Juga: Innalillahi, Budayawan Prie GS Meninggal Dunia, Sudjiwo Tedjo: Sugeng Tindak Mas

Imron meyakini jika partai politik konsisten dengan dasar Pancasila dan marwahnya maka akan mampu menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang unggul.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler