Genosida Muslim Uyghur, Parlemen Belanda Keluarkan Mosi Tidak Percaya bagi China

26 Februari 2021, 08:39 WIB
Para muslim Uyghur ketika menjalankan salat jamaah di Masjid pada Agustus 2008. /Aljazeera/

GALAMEDIA – Hingga saat ini banyak negara di dunia termasuk PBB melihat bahwa China sedang melakukan genosida secara perlahan dengan dalih kamp pelatihan dan pendidikan ulang.

Termasuk dalam ini, Parlemen Belanda mengeluaran mosi tidak percaya yang mengatakan bahwa perlakuan terhadap minoritas Muslim Uyghur adalah genosida pada Kamis, 25 Februari 2021.

Hal tersebut tercatat sebagai langkah pertama yang dilakukan negara dari benua Eropa dalam menanggapi kondisi muslim Uyghur, lansir Reuters.

Baca Juga: Ngeri! 19 Orang Tewas dan 2 Terluka dalam Tragedi Meledaknya Balon Udara di Luxor Mesir, 26 Februari 2013

Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa setidaknya ada sekira satu juta kaum muslim Uyghur ditahan di banyak kamp di sebelah barat Xinjiang.

Banyak aktivis Hak Asasi Manusia dan politisi Barat menganggap bahwa China telah melakukan penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi.

Namun rezim Xi Jinping terus membantah semua tuduhan tersebut dan selalu mengatakan bahwa seluruh kamp tersebut hanyalah tempat pelatihan kejuruan.

"Genosida terhadap minoritas Uyghur sedang terjadi di China," bunyi mosi tersebut, 25 Februari 2021.

Baca Juga: DM Pemeran Elsa, Fiersa Besari Sebut Ikatan Cinta Lebih Rumit dari Netflix: Ibuku Kesal Banget Sama Elsa

Parlemen Belanda menjelaskan bahwa maksud sesungguhnya dari pemerintah China adalah mencegah kelahiran baru dari muslim Uyghur.

"Tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran dan memiliki kamp hukuman," dalam keterangan tersebut.

Bunyi dalam mosi tidak percaya Belanda tersebut senada dengan PBB dan memang sudah ada di dalam Resolusi PBB 260 yang dikenal sebagai konvensi genosida.

Namun, Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok, mengatakan bahwa pemerintah tidak ingin menggunakan istilah genosida.

Blok menunggu situasi terbaru yang diumumkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa atau pengadilan internasional.

Baca Juga: Ciptakan Single Baru, Natta Reza Kisahkan Perjalan Menunggu Buah Hati Bersama Wardah Maulina

"Situasi orang Uyhur memang sangat memprihatinkan," ujar Blok setelah mosi tidak percaya disahkan oleh Parlemen Belanda, 25 Februari 2021.

Selain Belanda, Kanada pun turut mengeluarkan resolusi awal pekan ini yang memberikan label terhadap China sebagai pelaku genosida kaum muslim Uyghur.

Anggota Perlemen Belanda Sjoerd Sjoerdsma sekaligus sebagai penulis mosi, mengusulkan agar Olimpiade Musim Dingin 2022 tidak diselenggarakan di Beijing, China.

Dirinya akan melakukan lobi dengan Komite Olimpiade Internasional untuk segera memindahkan tempat penyelenggaraan.

Sjoerd yang berasal dari Partai D-66, menegaskan kembali bahwa China telah melakukan genosida terhadap muslim Uyghur.

Baca Juga: Soal Kerumuman Jokowi di NTT, Refly Harun: Harusnya Penegak Hukum Tidak Main-main

"Mengakui kekejaman yang terjadi terhadap Uyghur di China apa adanya, yaitu genosida, mencegah dunia melihat ke arah lain dan memaksa kami untuk bertindak," tuturnya.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi membantah kembali bahwa China sama sekali tidak melakukan semua anggapan negara lain selama ini.

Hal tersebut dia sampaikan di Lanting Forum bersama PBB di Beijing pada Senin, 22 Februari 2021.

Wang menyebutkan bahwa saat ini masih berdiri 24.000 masjid yang dinikmati oleh semua kelompok etnis termasuk muslim Uyghur.

"Fakta dasar ini menunjukan bahwa tidak pernah ada yang disebut genosida, kerja paksa, atau penindasan agama di Xinjiang," katanya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler