Danlanud Ajak Keluarga Besar Lanud Sulaiman Maknai dan Memahami Peristiwa Isra Mi'raj

19 Maret 2021, 10:35 WIB
Abuya KH. Muhammad Muhyidin Abdul Qadir Al- Manafi (kanan) didampingi Danlanud Sulaiman, Kolonel Pnb Mohammad Nurdin saat mengisi tausiyah pada acara peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1442 Hijrah di lapangan apel Staf II Lanud Sulaiman, Margahayu, Kabupaten Bandung, Jumat 19 Maret 2021. /Ziyan M. Nasyith

GALAMEDIA - Komandan Lanud Sulaiman, Kolonel Pnb Mohammad Nurdin mengajak kepada seluruh Keluarga besar Lanud Sulaiman untuk memahami dan memaknai peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad.

Harapannya dengan kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seluruh personel dalam sikap dan perilaku sehari-hari.

"Hikmah yang dapat dipetik dari peringatan Isra Mikraj bahwa dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebagai khalifah di bumi, apa yang diperbuat muaranya adalah untuk mencari ridha Allah dan dalam rangka beribadah kepada sang Khalik," ujar Danlanud Mohammad Nurdin, dalam keterangannya, Jumat 19 Maret 2021.

Baca Juga: Begini Klarifikasi BWF Usai Usir Tim Badminton Indonesia dari All England 2021

Segala sesuatu harus bergantung dan yakin akan kuasa Allah Subhanahu Wata’ala. Utamakanlah Allah, yakin dan ikhlas karena Allah, maka dunia pun akan mengikuti. Ingatlah Allah karena hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran Surat Ar-Rad ayat 28.

Demikian penggalan uraian hikmah yang disampaikan Abuya KH. Muhammad Muhyidin Abdul Qadir Al- Manafi selaku pimpinan pondok pesantren Internasional As-Syifa Sumedang.

Uraian tersebut disampaikan pada peringatan Isra Mikraj tahun 1442 Hijriah/2021 Masehi yang digelar di lapangan apel Staf II Lanud Sulaiman, Margahayu, Kabupaten Bandung, dengan mengangkat tema ”Maknai Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW Sebagai Landasan Moral Prajurit dan PNS TNI Bermental Tangguh."

Selanjutnya, Abuya KH. Muhammad Muhyidin Abdul Qadir Al- Manafi menyampaikan bahwa peristiwa Isra Mikraj yang terjadi merupakan perjalanan suci Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina hingga naik langit ke tujuh Sidratul Muntaha dalam semalam.

Baca Juga: VIRAL! Salat Jumat Virtual Dihadiri Rektor UIII, Ketua MUI: Jelas Tidak Sah!

Yakni untuk melaksanakan perintah Salat. Pertiwa Isra Mikraj itu tercantum dalam Al Quran Surat Al-Isra ayat 1. Peristiwa ini termasuk salah satu mukjizat yang diterima Rasulullah.

Di langit dunia, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Adam, di langit kedua berjumpa dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya, di langit ketiga berjumpa dengan Nabi Yusuf, di langit keempat dengan Nabi Idris, di langit kelima dengan Nabi Harun.

Di langit keenam dengan Nabi Musa, dan di langit ketujuh berjumpa dengan Nabi Ibrahim yang sedang bersandar pada Baitul-Ma’mur. Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanan sampai ke Shidratul-Muntahâ (langit tertinggi).

Baca Juga: Terlibat Kasus Prostitusi Online, Artis Cantik Ini Ditetapkan Jadi Tersangka

Di sinilah, Allah Azza wa Jalla mewajibkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umatnya untuk menegakkan salat 50 kali sehari semalam. Hingga akhirnya kewajiban salat itu hanya lima kali sehari semalam.

Setelah itu, ketika Nabi Musa meminta Nabi Muhammad memohon keringanan lagi, maka Rasulullah berkata: “Aku sudah memohon kepada Rabbku sehingga aku merasa malu."

Lalu terdengarlah suara: “Aku telah menetapkan yang Aku fardhukan, dan Aku telah memberikan keringanan kepada para hamba-Ku”. (Hadits Al-Bukhari dalam al-Fath, 13/24, nomor 3207. Muslim, 1/149, nomor 163. Ahmad dalam al-Fathur-Rabbani, dari hadits Anas bin Malik bin Sha’sha’ah Radhiyallahu‘anhu, dan sanadnya shahih.Imam An-Nasa-i 1/217).

Baca Juga: Tidak Terima Tim Badminton Dipaksa Mundur, Ridwan Kamil Pun Ikut Protes ke Panitia All England dan BWF

Diuraikan pula tentang kisah perjuangan dakwah Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam dalam rangka mengajak bertauhid untuk mengesakan Allah SWT.
Sebagai umat Islam harus meyakini bahwa perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad adalah sebuah keniscayaan dan sebuah perjalanan yang Maha Agung. Manusia diciptakan Allah dalam rangka untuk beribadah sebagai bentuk ketaatan kepada sang Khalik.

Hadir pada kesempatan tersebut para kepala dinas, komandan skadik, dan Ketua PIA Ardhya Garini Cab.4/Gab II Lanud Sulaiman Ny. Erin Nurdin beserta para pengurus. Selain itu, diikuti pula para personel Lanud Sulaiman, baik militer maupun PNS serta para siswa yang sedang menempuh pendidikan di Lanud Sulaiman.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler