GALAMEDIA – Dalam beberapa hari ini, masyarakat terus menyaksikan kabar tentang aksi teroris dan penangkapan yang dilakukan Densus 88 secara beruntun.
Banyak masyarakat yang mempertanyakan peristiwa sesungguhnya di balik kejadian berbagai rentetan kasus terorisme.
Sudah menjadi hal yang lumrah teroris selalu dihubungkan dengan agama, bahkan tanpa dikaitkan pun, pikiran masyarakat sudah terkoneksi ke sana.
Baca Juga: Kisah Mak Emin, Tukang Mandikan Jenazah yang Sudah 18 Kali Hamil dan Usia 64 Nyaris Punya Anak
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva menyebutkan bahwa agama selalu menjadi alasan adanya terorisme.
Menurutnya, kesalahan bukan terjadi pada agama, tetapi pada orang yang salah dalam memahami Islam itu sendiri, sehingga ditafsirkan tidak sesuai pada tempatnya.
“Jika mempergunakan alasan agama, maka pasti pemahaman agama yang salah dan menyimpang,” cuitnya pada Twitter @hamdanzoelva, dikutip pada 30 Maret 2021.
Hamdan pun menguatkan dalil bahwa Islam merupakan agama yang sempurna dan telah Allah ridhoi, maka tidak mungkin salah.
“Islam tidak pernah mengajarkan untuk meneror penganut agama lain, apalagi mereka yang sedang beribadah menyembah Tuhannya,” katanya.
Baca Juga: Mantap Usung Prabowo di Pilpres 2019, Kini 'Ogah' Kembali Dukung pada Pilpres 2024: #2024CapresMuda
Dalam cuitan berikutnya, mantan Ketua MK tersebut menyampaikan bab Adab Perang Dalam Islam.
Dirinya mengutarakan cara Rasulullah Muhammad SAW dalam perang yang tidak menganggu bahkan merusak tempat ibadah agama lain.
“Bahkan dalam situasi perang pun, menurut ajaran Islam, tempat ibadah, gereja, dan mereka yang sedang beribadah tidak boleh diganggu dan harus dilindungi,” ujar Hamdan.
Hamdan Zoelva kemudian menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan dan kedamaian.
“Kepada ummat Islam dan seluruh rakyat Indonesia untuk tetap saling menjaga kerukunan dan kedamaian di antara warga bangsa,” ucapnya.
Baca Juga: Singkirkan Arema FC, PSIS Tembus Perempat Final Piala Menpora
Sebagaimana diketahui sebelumnya, diketahui terdapat dua pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021.
Mabes Polri mengumumkan bahwa kedua pelaku tersebut merupakan pasangan suami istri berinisial L dan YSF.
Keduanya diketahui menghampiri lokasi kejadian menggunakan motor berjenis matic dengan nopol DD 5894 MD.***