Soal Pernyataan Ngabalin, Rocky Gerung: Ngabalin Resah, Moeldoko Memang Mau Berhenti

2 April 2021, 13:14 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung. /Instagram/@rocky_gerung_official/

GALAMEDIA – Kabar mengejutkan mengenai ditolaknya KLB Moeldoko oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Yasonna Laoly, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), menolak berkas dokumen permohonan pengesahan kepengurusan Partai Demokrat kubu Moeldoko atau versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara pada 31 Maret 2021.

Bahkan, kabar mengejutkan datang dari salah satu politisi terkenal, Ali Mochtar Ngabalin.

Baca Juga: Kecam Keras Aksi Teror, Ferdinand Hutahean: Teroris Tak Pantas di Surga!

Baca Juga: Luar Biasa! Ikatan Cinta Raih Rekor MURI, Sandiaga Uno: Terimakasih Telah Menginspirasi

Ngabalin meminta agar Moeldoko tidak didesak untuk mundur dari KSP.

Hal ini menjadi perbincangan hangat di berbagai Kalanga, salah satunya, pengamat politik ternama, Rocky Gerung.

Melalui Youtubenya berjudul “SETUJUKAH ANDA DENGAN NGABALIN: JANGAN MINTA PRESIDEN PECAT MOELDOKO!”, Rocky memaparkan pendapatnya.

“Dari awal, publik gak peduli lagi mau negara putuskan gak putuskan, karena publik udah putuskan sendiri tuh, jadi kalau dibilang, Moeldoko sebaiknya jangan mundur, woiya (iya) tentu aja karena negara mengingingkan dia tidak mundur, padahal publik bilang engga, dia sebetulnya udah mundur.”, ujar Rocky.

Baca Juga: Kisruh Polemik Partai Demokrat Mereda, Pendiri Partai Demokrat: Alhamdulillah, Allah Mendengarkan Doa Kami

Rocky menilai bahwa yang dilakukan oleh Ngabalin tidak ada gunanya.

“Jadi Moeldoko mundur atau tidak fakta moralnya publik tidak lagi percaya pada Moeldoko, jadi ga ada gunanya sebetulnya saudara siapa itu (Ngabalin) yang meminta Moeldoko supaya jangan mundur.”, sambung Rocky.

Menurut Rocky, Ngabalin juga akan diberhentikan oleh Presiden bersamaan dengan Moeldoko.

“Dan masuk akal sih, yang dimintakan oleh saudara Ngabalin kan, karena itu sebetulnya bukan soal survei apa engga, karena kalau disurvei akhirnya, Presiden bilang ‘ya dia diberhentiin aja’, yang diberhentikan bukan cuma Moeldoko, Ngabalin juga kehilangan kartu nama kan”, kata Rocky.

Baca Juga: Persib vs Persiraja, Hendri Susilo Sebut Partai Hidup Mati

Rocky juga menilai bahwa yang sebenarnya resah dan cemas adalah Ngabalin sendiri.

“Jadi yang resah sebetulnya adalah saudara Ngabalin”, lanjut Rocky sambil tertawa.

Rocky menilai bahwa Ngabalin sedang dilema, karena ini adalah ‘pertaruhan’ terakhir dalam masa jabatan Ngabalin.

“Peluang untuk ngoceh-ngoceh di berbagai stasiun tv udah gak punya lagi, gak dapet lagi kan, kalau diberhentikan tuh”, kata Rocky.

Baca Juga: Resmi! Mulai April, 29 Tipe Kendaraan Dapat Relaksasi PPnBM Termasuk Pajero Sport, Fortuner, dan Innova

Menurut Rocky, Ngabalin mau menyelamatkan Moeldoko dengan memberi saran kepada Presiden.

“Sebaliknya karena ada desakan untuk memberhentikan, maka saudara Ngabalin musti mendahului ucapan itu, seolah-olah Presiden bisa di halangi oleh Ngabalin”, lanjutnya.

Bahkan, menurut Rocky, Moeldoko sendiri sudah berpikir untuk berhenti.

“Jadi, ini soal, bukan opini publik, tapi taktik untuk menyelamatkan muka sebetulnya, mau menyelamatkan muka Moeldoko, padahal Moeldoko saya kira udah berpikir buat berhenti ko,” Rocky memaparkan.

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler