Dituding Tak Berkutik Saat Rezim Soeharto, Rizal Ramli Beri Jawaban Telak

29 April 2021, 15:16 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli. /Instagram/@rizalramli.official

GALAMEDIA - Ekonom senior Rizal Ramli baru-baru ini memantik perhatian lantaran pernyataannya di Twitter.

Semula Rizal Ramli menyoal terkait hilangnya salah satu tokoh Mandailing Natal yakni Jenderal Abdul Haris Nasution yang hilang dari Kamus Sejarah.

Hal itu diungkapkan Rizal Ramli melalui akun Twitter miliknya @RamliRizal pada Rabu, 27 April 2021.

"Jenderal Abdul Haris Nasution pahlawan nasional, jujur dan tegas. Sampai meninggal, keluarga Pak Nas hanya tinggal di rumah dinas," ujar Rizal Ramli dikutip Galamedia Kamis, 29 April 2021.

Baca Juga: Diawali dari Ciwidey hingga Dago Tea House, Ratusan Penari Terlibat “Abdanataka” Peringatan Hari Tari Sedunia

Lebih lanjut Rizal Ramli membeberkan kehidupan istri mendiang Jenderal Nasution yang kesulitan bayar pajak dan dibantunya saat menjabat Menko Ekonomi.

"Tahun 2001, Ibu Nasution kesulitan bayar pajak PBB. Sebagai Menko Ekonomi, RR putuskan untuk hibahkan rumah dinas itu untuk keluarga Pak Nas," ujarnya.

Merespons ungkapan Rizal Ramli itu, seorang warganet jutru mempertanyakan sikap Rizal Ramli yang disebutnya diam saat rezim Soeharto berkuasa.

Padahal kata dia, harusnya dari zaman Soeharto keluarga mendiang Nasution diberi fasilitas.

"Pak Rizal, maaf anda kenapa gak berani bicara saat zamannya Soeharto, seharusnya dari zaman Soeharto Jenderal Nasution diberi fasilitas, bukan di rawuk sendiri keluarganya, kok saat itu anda diam?," ujar seorang warganet.

Baca Juga: Diawali dari Ciwidey hingga Dago Tea House, Ratusan Penari Terlibat “Abdanataka” Peringatan Hari Tari Sedunia

"Zaman Presiden-presiden selanjutnya pun anda bisu, kenapa baru sekarang anda bicara, apa ini cara sensasi?," tanya nya.

Sontak Rizal Ramli kembali merespon pernyataan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa apa yang dikatakan oleh salah seorang warganet itu tidaklah benar, dikatakannya bahkan saat rezim Soeharto berkuasa, ia sampai masuk penjara gara-gara menulis sebuah buku.

"Ini baca ya, Rizal Ramli dan kawan-kawan dihukum 1,5 tahun karena menulis Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB tahun 1978," tegas Rizal Ramli.

"Buku itu diterjemahkan kedalam bahasa Inggris oleh prof Ben Anderson dan tujuh bahasa lain," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler