Husin Alwi Ancam Lapor Polisi Natalius Pigai: Ada Ujaran Kebencian SARA

1 Mei 2021, 22:27 WIB
Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi mengkritik ajakan UAS perihal patungan membeli kapal selam. /twitter.com/@HusinShihab/ / /twitter.com/Husin_Shihab/



GALAMEDIA – Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi mengaku geram dengan pernyataan seorang tokoh Papua, Natalius Pigai.

Tidak hanya geram, bahkan Husin Alwi berencana akan melaporkan Natalius Pigai ke pihak kepolisian atas dugaan ujaran kebencian SARA.

Menurut Husin Alwi, tidak ada satupun agama yang mengajarkan penganutnya perihal aksi teror.

Hanya orang bodoh, menurut Husin Alwi, menilai bahwa teroris itu erat kaitannya dengan agama.

Tidak hanya itu, Husin Alwi menilai bahwa pernyataan Natalius Pigai dapat membahayakan masyarakat Indonesia karena terkesan menuding bahwa orang yang memeluk agama Kristen itu teroris.

Kendati demikian, Husin Alwi memberikan kesempatan kepada Natalius Pigai untuk menghapus cuitannya tersebut sebelum dilaporkan ke pihak kepolisian.

Baca Juga: Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Dibawa-bawa pada Peringatan May Day 2021

“Enggak ada satupun agama yang mengajarkan teroris. Hanya orang bodoh yang bilang teroris itu ajaran agama. Pernyataan anda (Natalius Pigai) ini berbahaya dengan menuding orang Kristen teroris. Hapus! Kalau enggak saya laporkan ke polisi atas dugaan ujaran kebencian SARA. Mohon atensi Divisi Humas Polri,” kata Husin Alwi yang dikutip Galamedia dari akun Twitternya, @HusinShihab, Sabtu 1 Mei 2021.

Sebelumnya, Natalius Pigai mengaku geram atas keputusan pemerintahan Presiden Jokowi yang melabeli KKB Papua sebagai teroris.

Menurut Natalius Pigai, keputusan tersebut dapat menjadikan orang yang menganut agama Kristen sebagai teroris sehingga hal tersebut menjadi kabar gembira kelompok Taliban dan ISIS di Indonesia.

“Sudah sah orang Kristen teroris. Ini kemenagan kelompok Taliban, ISIS di Indonesia,” kata Natalius Pigai yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @NataliusPigai2, Sabtu 1 Mei 2021.

Tidak hanya itu, Natalius Pigai menilai bahwa keputusan tersebut dapat menimbulkan konflik antara umat Kristen dan Islam di Papua.

Baca Juga: Rangga Sunda Empire Klaim Kader Terbaik PDIP, di Hadapan Sujiwo Tedjo Ngaku Bantu Jokowi Manggung

Maka dari itu, Natalius Pigai menganggap bahwa fenomena ini sebagai tanda-tanda Indonesia akan bubar.

“Setelah pemerintah giring konflik di Papua dengan rasisme atau Papua phobia, sekarang pemerintah justru membuka konflik Kristen dan Islam di Papua. Tanda-tanda Indonesia bubar,” jelas Natalius Pigai.

Menurut Natalius Pigai, pernyataannya tersebut telah didasari dengan data survei BIN tahun 2018.

“Twitt saya diatas analisa ilmiah dan praduga berbasis pada Survei BIN 2018 bahwa 39 % mahasiswa terpapar radikal, pejabat, tokoh dan intelektual terpapar radikal,” tandas Natalius Pigai. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler