Minta Rakyat Permisif dengan Korupsi, Bambang Widjojanto: Mahfud MD Jujur Tapi Naif!

2 Mei 2021, 21:46 WIB
Bambang Widjojanto /Pikiran-Rakyat.com/Amir Faisol

GALAMEDIA - Eks Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto (BW) turut menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang meminta rakyat tak kecewa terkait pemerintah yang koruptif.

Bambang Widjojanto menilai, sikap yang ditunjukkan oleh Mahfud MD adalah jujur karena mengakui pemerintahan yang koruptif, namun bersamaan dengan itu menunjukkan Mahfud MD juga naif.

Hal itu kata Bambang Widjojanto terlihat dari permintaan Mahfud MD yang meminta masyarakat kecewa walaupun diperintah oleh pemerintahan yang korup.

"Sikap junasif Prof Mahfud MD, jika berita itu benar, Mahfud jujur karena akui pemerintahan koruptif dan oligarki, tapi naif," ujarnya melalui Twitter @KataBewe dikutip Galamedia, Minggu 2 Mei 2021.

Baca Juga: Fahri Hamzah Beberkan Bukti Rezim Jokowi sebagai Rezim Paling Jahiliyah, Arief Poyuono: Masa Iya Sih?

"Rakyat tak boleh kecewa walaupun diperintah kekuasaan korup serta permisif tidak soal dipimpin oligarki dan koruptor asal ada kemajuan. Maju hancurnya," tegas dia.

Sebelumnya, Mahfud MD meminta masyarakat tak sepenuhnya kecewa kepada pemerintahan yang dinilai koruptif dan oligarki.

Sebab, kata dia, ada kemajuan dari waktu ke waktu yang terus dilakukan pemerintah.

"Tentu kehidupan demokrasi kita harus terus diperbaiki, tapi kemajuan yang sudah dicapai juga tak boleh dinafikan," kata Mahfud, Sabtu, 1 Mei 2021.

Baca Juga: Kritisi Anies Baswedan Soal Kerumunan Pasar Tanah Abang, Anggota DPR: Terlihat Tidak Siap

Ia menyebut dari sejak era Presiden Soekarno, tingkat kemiskinan terus ditekan dari yang awalnya sangat tinggi, hingga mencapai 11,9 persen pada akhir era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di era pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, angka ini terus ditekan hingga 9,1 persen. Masuk ke periode kedua Jokowi, Mahfud menyebut tingkat kemiskinan kembali naik ke 9,7 akibat pandemi Covid-19 yang menyerang sejak tahun lalu.

"Artinya ada kemajuan meski banyak korupsinya. Indonesia ini kaya raya. Meski jika dikelola secara koruptif, itu manfaatnya tetap banyak oleh rakyat. Apalagi jika dikelolanya nanti secara bersih dari korupsi," kata Mahfud.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler