Lebih dari 500 Pesantren di Indonesia Telah Go Online Setelah Ikuti Pesantren Go Digital DXB PT Telkom

30 Mei 2021, 21:13 WIB
Kakandatel Pekalongan Nanang Setiyo Utomo menyerahkan souvenir ke Habib Luthfi bin Yahya. /Dok. PT Telkom./

GALAMEDIA - Sudah 500 lebih pesantren di Indonesia yang go online setelah mengikuti program Pesantren go Digital dari DXB (Digital & Next Business) PT Telkom. Data tersebut juga mencakup pendaftaran Kartu Santri oleh 11.920 santri hanya dari 13 pesantren.

Demikian dikatakan Muhammad Fajrin Rasyid, Direktur Digital Bisnis PT Telkom, di event Seminar Nasional Sinergi dan Kolaborasi Program Mendukung Inklusi Keuangan Bagi Pesantren" di Pekalongan, Kamis, 27 Mei 2021. 

"Kami tidak akan berhenti karena targetnya seluruh pesantren di Indonesia semuanya bisa online. Selain itu, kami ingin juga menargetkan seluruh pesantren di Indonesia tercapai cashless santri melalui Kartu Santri," katanya.

Pada kegiatan tersebut, kedua targetan tersebut dilakukan dengan mendukung program Ureka Mart serta melakukan piloting Kartu Santri di Koperasi Umat Rejaning Karyo Jamaah (Ureka) di bawah bimbingan ulama kharismatik asal Jateng, Habib Luthfi bin Yahya.

Baca Juga: Terungkit Dukungan BRI, Perempuan Lulusan SMA Ini Sukses Bangun Perusahaan Handicraft

Dalam kegiatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomain Airlangga Hartarto mengatakan, koordinasi dan sinergi harus terus dipertahankan dan diperkuat dalam mendukung inklusi keuangan bagi pesantren.

Sebab, segmen pemuda dan santri, serta pelaku usaha mikro kecil (UMK) pesantren telah sesuai amanat Perpres No 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Indeks inklusi keuangan di Indonesia sendiri telah mencapai 81,4% pada 2020, lebih tinggi dari 2019 yang mencapai 76,19%.

Karena itulah, dalam acara tersebut dilakukan sinergi inklusi keuangan berupa penyerahan bantuan ke Koperasi Ureka berupa pembangunan 5 unit Urekamart dan pembiayaan usaha pesantren oleh PT Bank Mandiri (Persero), penyerahan program kemitraan UMKM oleh PT Pertamina (Persero), penyerahan program bina lingkungan oleh PT Jamkrindo, penandatanganan MoU oleh PT Pegadaian (Persero), dan penyerahan simbolis implementasi Pesantren Go Digital oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

"Hal ini pun sejalan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada 2024," katanya.

Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, BUMN berkomitmen bahu-membahu menjadi energi yang menggerakkan literasi dan inklusi keuangan dan digital khususnya di lingkungan pesantren.

Sementara Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menyampaikan, Kemenkop UKM mendukung inklusi keuangan dengan program BPUM. Sebanyak 9,8 juta usaha mikro sukses terfasilitasi dan masuk dalam pembiayaan formal pada 2020, dan tahun ini ditargetkan 12,8 juta pelaku usaha mikro.

Fajrin melanjutkan, solusi jaringan dan aplikasi dari PT Telkom Indonesia sudah sangat memadai dalam mentransformasi pesantren untuk go digital. Kendala klasik digitalisasi pesantren antara lain konektivitas internet terbatas, sulitnya masyarakat mengakses informasi pesantren, dan sistem belajar konvensional. Kemudian, tantangan transaksi harian yang masih dikelola secara manual dan sulitnya memajukan UMKM binaan.

Baca Juga: PDIP Ingin Pilpres 2024 Diikuti Dua Paslon Saja, Yan Harahap : Partai yang Takut Berkompetisi

"Maka, kami di Telkom telah dan terus memberikan program Pesantren Go Digital sebagai solusi kami untuk segmen pesantren seperti layanan kartu santri, website builder, dakwah digital, platform belajar digital, hingga e-commerce," katanya.

Kartu Santri akan memudahkan administrasi dan transaksi santri di lingkungan pesantren, website builder mendorong pesantren mendesain website sendiri dengan berbagai template yang mudah digunakan, dan e-commerce akan memasarkan produk unggulan pesantren secara online maupun offline.

Kemudian layanan dakwah digital menjadikan santri/-wati sebagai kontributor ekslusif untuk video dakwah di aplikasi Muslim Life sementara konektivitas akan mendukung pesantren menjangkau lebih banyak jamaah dimanapun dan kapanpun.

Selain itu, layanan terbaru untuk mendukung ekonomi syariah di Indonesia adalah penyediaan layanan syariah LinkAja sebagai sistem pembayaran digital berbasis syariah.

"Prinsipnya kami siap mendukung semua pesantren, siap berkolaborasi dalam program Pesantren Go Digital guna mendukung visi pemerintah Indonesia menjadikan Indonesia sebagai kiblat ekonomi syariah dunia pada tahun 2024," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler