Fahri Hamzah Layangkan Surat Terbuka kepada Pegawai KPK yang Tidak Lolos TWK, Begini Isinya

31 Mei 2021, 19:06 WIB
Fahri Hamzah. / Instagram/Fahri Hamzah

 

GALAMEDIA - Polemik yang terjadi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus bergulir hingga hari ini berkaitan dengan tes wawasan kebangsaan (TWK) guna alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Hingga hari ini, polemik atas gelaran TWK KPK masih menyisakan pro dan kontra di kalangan masyarakat, terlebih usai 75 pegawai dinyatakan tidak lulus.

Bahkan, dari 75 pegawai yang tidak lolos TWK KPK tersbut, 51 diantaranya sudah dinyatakan diberhentikan.

Baca Juga: Bisa Bantu UKM Kuliner, Lemari Pendingin Ini Bisa Beroperasi Meski Listrik Mati Selama 48 Jam

Di tengah riuhnya kritik terhadap KPK terutama pimpinannya terkait pelaksanaan TWK yang dinilai menyalahi prosedur dan sarat akan kejanggalan, nada setuju dengan TWK yang disebut-sebut bakal menjungkalkan penyidik senior Novel Baswedan itu pun tidak kalah deras terus mengalir.

Diantara yang sepakat dengan mekanisme TWK tersebut adalah politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah, yang juga salah satu tokoh yang vokal dan setuju dilakukannya revisi UU KPK pada 2019 yang lalu dimana menghasilkan TWK yang kontroversial seperti sekarang ini, baru-baru ini melayangkan surat terbuka kepada para pegawai yang tidak lolos TWK.

Baca Juga: Larissa Chou Blak-blakan Soal Alasan Cerainya, Alvin Faiz: Gue Cukup Iyakan

Surat terbuka yang diberi judul 'Selamat menempuh hidup baru' itu seperti dikemukakan Fahri Hamzah melalui unggahan di Instagram pribadi miliknya @fahrihamzah Senin, 31 Mei 2021.

"Surat terbuka kepada pegawai KPK, selamat menempuh hidup baru," demikian tulis Fahri Hamzah disertai foto dirinya tengah membaca sebuah buku 'Arah Baru Pemberantasan Korupsi'.

Berikut isi lengkap surat terbuka Fahri Hamzah bagi pegawai KPK yang tidak lolos TWK dikutip Galamedia Senin, 31 Mei 2021.

Baca Juga: Truk Tronton 'Hajar' Sejumlah Sepeda Motor Berpelat AA, Tewaskan 4 Orang di Kertek Wonosobo

SURAT TERBUKA KEPADA PEGAWAI @official.kpk
Selamat Menempuh Hidup Baru!

Otak BESAR bicarakan IDE.
Otak SEDANG bicarakan PERISTIWA.
Otak KECIL bicarakan ORANG. (Eleanor Roosevelt)

Bereaksi berlebihan membuat kalian ketahuan bahwa selama ini memang lembaga penegak hukum itu telah lama menjadi lembaga politik yang penuh intrik dan persaingan.

Kami rakyat hanya disuguhi opera sabun. Masalah tidak selesai tapi tetap harus tepuk tangan ????

Dulu, saya sampai marah kayak orang gila ngingatin kalian. Tapi ampun deh, lagi banyak yang tepuk tangan semua dianggap lawan kalau berbeda pandangan.

Sikat aja semua seolah dunia milik kalian saja sendiri. Negara hukum ini ada dasarnya. Kalian gak mau denger.

Sekarang, tiba masanya berakhir. Introspeksi kawan. Ada masa kita harus tau diri, cukuplah. Kasi kesempatan generasi baru.

Otot kalian sudah gak kuat. Otak kalian sudah gak mampu di medan itu. Kalau mau berpolitik ada 3 medan baru: LSM, Media dan Parpol.

Ada tempat bagi pribadi2 spt kalian yang gak mau diatur dan tidak suka dikangkangi aturan. Jadilah politisi di dunia bebas merdeka; jadi aktifis, bisnis atau politisi. Lebih cocok karena dunianya adalah dunia persaingan, tidak teratur.

Di politik orang bersaing untuk menang kadang aturan nomor belakang. Di dunia penegak hukum kita tidak harus menang, yg penting tegakkan aturan.

Kadang, di dunia penegakan hukum kita mengakui salah, mengakui gagal temukan alat bukti & kita keluarkan SP3.

Aturan-aturan baru semacam SP3 inilah yang kalian tolak. Kalian anggap kalian pasti benar, kalian pasti menang.

Bahkan kalian berprinsip kalian tidak saja harus menang tapi yang lain harus kalah dan hancur. Inilah yang tidak lumrah di dunia hukum tapi lumrah di politik.

Cukuplah kawan. Jangan berpikir “harus ada kami”. Semua akan berjalan baik-baik saja. Tidak harus ada kita. Jangan sombong seolah negeri ini akan hancur kalau kita tidak ada.

Ucapkan selamat datang kepada generasi baru. Hentikan berpolitik di lembaga penegakan hukum.

Arah Baru penegakan hukum adalah hukum yang terbuka, transparan, imparsial dan bekerja dengan kaedah dan filsafat hukum itu sendiri.

Selamat menempuh hidup baru!

#fahrihamzah

***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler