Ungkap Kejahatan Israel, Pemerintahan Kim Jong-un Sebut Jalur Gaza Tempat Pembantaian Anak-anak Palestina

8 Juni 2021, 15:28 WIB
Kim Jong-un. /Koreatimes.co.kr

 


GALAMEDIA - Kejahatan Israel di jalur Gaza kepada warga Palestina ternyata menjadi sorotan pemerintahan Kim Jong-un.

Korea Utara menyebut Israel mengubah jalur Gaza sebagai tempat jagal manusia dan pembataian anak-anak.

Hal itu disampaikan setelah Israel dan Hamas saling gempur dalam perang 11 hari.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebut kejahatan Israel membunuh anak-anak merupakan tantangan berat bagi masa depan umat manusia.

Pemerintahan Kim Jong-un menyatakan tindakan Israel sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca Juga: #ByeByeIkatanCinta Trending di Twitter, Amanda Manopo: Di Mana Ada Awal Pasti Ada Akhir

"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa seluruh Jalur Gaza telah berubah menjadi rumah jagal manusia yang besar dan tempat pembantaian anak-anak," sebut Kementerian Luar Negeri Korea Utara dilansir Newsweek.

"Segera setelah pemboman berakhir, (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan pihak berwenang Israel berusaha menyembunyikan kejahatan mereka, membunuh, bahkan anak-anak."

Disebutkan, sejumlah media internasional sangat mengutuk Israel karena terus membantai anak-anak, juga mengusir warga Palestina, perluasan permukiman ilegal dan menabur benih kebencian.

Pernyataan Korut itu bertepatan dengan peringatan 4 Juni yang ditetapkan PBB sebagai Hari Internasional Anak-anak Tak Bersalah Korban Agresi.

Hari itu diperingati untuk menandai "tindakan agresi" Israel terhadap "sejumlah besar korban anak-anak Palestina dan Libanon yang tidak bersalah" pada Agustus 1982.

Baca Juga: Hari Laut Sedunia: Simak 5 Laut Terdalam Misterius di Dunia, Salah Satunya di Indonesia!

Bentrokan terbaru antara Israel dan Hamas di Gaza menghancurkan ribuan bisnis dan rumah, menggusur lebih dari 100.000 orang di wilayah tersebut.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan sekitar 240 warga Palestina tewas dalam perang 11 hari itu. Sementara sebanyak 12 orang dilaporkan tewas di Israel.

Pertikaian itu berhasil diredam setelah dua pihak menyetujui gencatan senjata. Israel dan Palestina telah terlibat dalam pembicaraan damai selama 25 tahun terakhir, tetapi belum ada titik terang.

Korea Utara sendiri telah lama mengakui kedaulatan Palestina atas semua wilayah yang dikuasai Israel, kecuali Dataran Tinggi Golan.

Pyongyang menganggap Israel sebagai "satelit imperialis" yang bertentangan dengan ideologi anti-imperialis dan anti-kolonialis rezimnya sendiri.

Selama beberapa dekade, rezim keluarga Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un telah memihak kelompok militan Palestina termasuk Hamas.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler