Milenial Berperan Penting sebagai Agen Moderasi Beragama

11 Juni 2021, 14:06 WIB
Kegiatan Workshop Moderasi Beragama bagi Kalangan Millennial di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 10 Juni 2021./istimewa /

GALAMEDIA – Kalangan milenial memiliki peran penting sebagai agen moderasi beragama.

Hal itu disampaikan Asisten Deputi Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Thomas Ardian Siregar.

Thomas mengemukakan hal tersebut saat bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan Workshop Moderasi Beragama bagi Kalangan Milenial di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 10 Uuni 2021.

"Milenial dapat mensosialisasikan muatan moderasi beragama di kalangan masyarakat agar tercipta kehidupan yang harmonis, damai dan rukun," ujar Thomas dalam siaran persnya, Jumat, 11 Juni 2021.

Baca Juga: Ratna Listy Lawan Covid-19, Mengungkap yang Tak Terungkap Mengobati Sampai Tuntas

Thomas menjelaskan, moderasi dalam beragama dapat terlihat melalui 4 indikator. Di antaranya adanya komitmen kebangsaan yang kuat, sikap toleran terhadap sesama, memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan baik secara fisik maupun verbal serta menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang sangat beragam.

Thomas juga menerangkan tentang pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Dimana terdapat beragam masyarakat dengan latar belakang agama, sosial dan budaya yang berbeda-beda.

"Moderasi beragama merupakan konsepsi yang dapat membangun sikap toleran dan rukun guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," tuturnya.

Baca Juga: Peradaban Manusia Terancam, 4 Bencana Alam Baru yang Akan Terjadi di Masa Depan!

Lebih jauh, Thomas menguraikan tentang beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan guna menciptakan keberagaman yang inklusif.

Langkah tersebut di antaranya dengan memasukkan muatan moderasi beragama dalam kurikulum pendidikan, mengembangkan wawasan multikultural dan multireligius di kalangan masyarakat (pendekatan bottom-up).

Kemudian mengitensifkan dialog antaraumat beragama berbasis komunitas (community-based), dan melibatkan seluruh masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan sosial-ekonomi lintas budaya dan agama khususnya di kalangan generasi muda/milenial.

Baca Juga: Curi perhatian, Ini Sekilas tentang Aghniny Haque Bintang Film Mencari Raden Saleh

Sebagai informasi, kegiatan Workshop Moderasi Beragama terselenggara atas kerja sama Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kemenko PMK dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.

Sementara peserta workshop terdiri dari perwakilan generasi muda/kaum millenial ormas-ormas keagamaan yang ada di Kota Bandung.

Ormas-ormas keagamaan tersebut mewakili agama-agama yang ada di Kota Bandung yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

Kepala Kanwil Kementerian Agama RI Provinsi Jawa Barat serta Kepala Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Barat turut hadir sebagai narasumber pada workshop tersebut.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler