Adhie M Bentuk Seknas Jokowi Sudahlah, Analis Sebut Kemunculannya Sebagai Pengingat Jokowi Tak Layak Memimpin

25 Juni 2021, 15:35 WIB
Adhie M Massardi. /Instagram @jayasupranashow

GALAMEDIA – Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari baru-baru ini telah membentuk Seknas Jokpro 2024.

Seknas Jokpro 2024 digagas untuk kembali mengusung Jokowi menjadi calon presiden (capres) 2024 bersama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Atas hal tersebut, eks juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid, Adhie M. Massardi juga membentuk Seknas Jokowi, Sudahlah! alias SJS. Diketahui dukungan terhadap gagasan Adhie terus mengalir dari sebagian besar masyarakat.

SJS sendiri memang dibuat untuk tujuan mengimbangi kelompok yang dibuat oleh Qodari. Sehingga jelas tujuan SJS adalah menolak isu presiden tiga periode.

Bukan tanpa alasan, SJS menanggap Jokowi telah gagal memimpin Indonesia dengan baik. Hal ini pun dikaitkan dengan penanganan Covid-19, pertumbuhan ekonomi, utang yang kian menggunung, masalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), masalah ulama, dan lainnya.

Baca Juga: Dana Bansos 2020 Kelebihan Rp1,4 Triliun, Mensos Risma Belum Kembalikan ke Kas Negara

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menanggap kemunculan SJS ini sebagai pengingat masyarakat bahwa Jokowi sebetulnya sudah tidak layak memimpin di Tanah Air.

“Seknas ini selain sebagai sikap berbeda dengan sikap Seknas Jokpro yang ingin memperpanjang masa jabatan Presiden, juga lebih dari itu, SJS jauh lebih visionar untuk mengingatkan bahwa Jokowi sesungguhnya sudah tidak layak memimpin negeri ini,” tuturnya kepada wartawan, Jumat, 25 Juni 2021.

Dia menganalisa, dengan banyaknya dukungan pada SJS, nantinya kelompok oposisi ini akan semakin luas.

Sebab terpuruknya ekonomi dan hal lainnya, kata Ubedillah, adalah bukti bahwa Jokowi sebetulnya gagal memimpin Indonesia.

Baca Juga: Tampil Gemilang! Simak 5 Pencapaian Cristiano Ronaldo di Euro 2020, Nomor 3 dan 4 Bikin Geleng-geleng Kepala!

“Saya membaca gejala kuatnya dukungan pada kelompok oposisi baru ini akan semakin luas. Sebab terpuruknya ekonomi, mismanajemen hadapi Covid-19, korupsi yang merajalela, dan situasi sosial yang disharmonis adalah bukti bahwa Jokowi sesungguhnya gagal memimpin negeri ini,” imbuhnya.***

 

 

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler