Tagar #BapakPresidenMenyerahlah Kian Ramai! Aktivis: Kebodohan Dipertontokan, Ferdinand Sebut Tak Banyak

7 Juli 2021, 19:29 WIB
Presiden RI, Joko Widodo /Twitter.com/@jokowi/

GALAMEDIA - Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) membuat geram sejumlah kalangan.

Terlebih beberapa hari terakhir ini, pertambahan angka kasus baru Covid-19 terus menanjak. Rabu, 7 Juli 2021, kasus baru Covid-19 mencapai 34.379 kasus dari sehari sebelumnya, Selasa (6 Juli), 31 ribu kasus dan Senin (5 Juli), 29 ribu kasus.

Terkait hal itu, dorongan agar Presiden Jokowi mundur kian menggema di sejumlah media sosial. Tagar #BapakPresidenMenyerahlah viral di media sosial Twitter hingga malam ini hingga mencapai 21,2 ribu cuitan.

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule mengatakan, penanganan Covid-19 selama ini terkesan lucu dan menyebalkan.

Lucu lantaran pemerintah di awal pandemi datang selalu menganggap remeh virus. Hingga akhirnya Covid-19 total telah menyebabkan 61.686 warga negara meninggal dunia per Selasa kemarin, (6 Juli).

Baca Juga: Penutupan Ruas Jalan di Cimahi Selama PPKM Darurat, Ini Titik dan Jadwal Lengkapnya

Beragam penyangkalan dilakukan, disebut Iwan, mulai dari menyebut virus tidak akan masuk Indonesia karena birokrasi sulit, hingga corona takut panas khatulistiwa.

“Ya memang lucu. Apalagi di awal Februari 2020 (sebelum virus masuk Indonesia), Jokowi menawarkan Xi Jinping bantuan penanganan Covid-19. Kini setahun berlalu, giliran Luhut Pandjaitan yang bilang China akan beri bantuan ke Indonesia,” ujarnya, Rabu, 7 Juli 2021.

Soal menyebalkan, ia mengatakan, karena nyawa manusia Indonesia terkesan dianggap sepele. Kegiatan rakyat terus dibatasi secara ketat, sementara gerbang perbatasan yang menjadi pintu masuk virus varian baru ke tanah air tidak ditutup.

“Kebodohan dipertontonkan, membuat banyak rakyat korban jiwa,” ujarnya.

Sehubungan hal itu, pemerintah harus segera menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia. Di satu sisi, mereka juga harus mengakui kegagalan menangani pandemi hingga membuat rakyat dalam kungkungan ketakutan.

Baca Juga: Duo Yudhoyono Ibas dan AHY Kompak Kritik Pemerintah Soal Penanganan Covid-19 di Tanah Air

“Mundurlah kalian, mungkin akan dimaafkan. Khawatirnya, kalau kemarahan rakyat diluapkan, mungkin pintu maaf itu telah luluh lantak. Iya enggak sih?” tutupnya.

Sementara itu Mantan Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Ferdinand Hutahaean menilai tuntutan mahasiswa meminta Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin turun dari jabatan merupakan hal biasa.

"Sejak dulu yang namanya mahasiswa kan kalau teriak selalu tinggi. Bahkan, cuma sepuluh orang saja ngumpul demo, mahasiswa selalu teriak presiden mundur," ujar pegiat media sosial ini.

Baca Juga: Jokowi Terus Didesak Mundur, Tagar #BapakPresidenMenyerahlah Terus Menggema Hingga Malam Ini

Menurutnya, suara mahasiswa yang meminta Presiden Jokowi mundur tidak banyak.

"Paling di kisaran 15-20 persen yang akan setuju Jokowi mundur, selebihnya akan akan mendukung Jokowi," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler