Jadi Korban PPKM Darurat, Driver Ojol Bakal Curhat ke Ridwan Kamil

21 Juli 2021, 15:09 WIB
Pengetesan kesehatan yang dilakukan driver ojol./dok.Galamedia /

GALAMEDIA - Rencana aksi damai yang akan dilakukan oleh pengemudi ojek online dengan cara konvoi keliling Bandung menggunakan sepeda motor dan mobil, hari ini Rabu 21 Juli 2021, batal dilakukan.

Alasan dibatalkannya aksi damai tersebut, lantaran tuntutan para pengemudi ojek online yang meminta diperbolehkan melewati penyekatan jalan saat PPKM Darurat sudah dikabulkan Pemerintah Kota Bandung dan Polrestabes Bandung.

Dalam siaran pers, Ketua komunitas ojek online Warriors of spartan (WOS), Muji Supri Yanto menjelaskan, rencana konvoi tersebut batal setelah pihaknya bersama komunitas ojol lain menggelar audiensi bersama Polrestabes Bandung dan Dinas Perhubungan (Dishub) kemarin.

Baca Juga: Saber Pungli Harus Turun Tangan! Aa Maung: Diduga Banyak Sekolah yang Meminta Sumbangan Sebelum Waktunya

"Alhamdulillah sudah ada titik temunya, jadi permasalahan dari PPKM itu intinya ojol ingin bebas, jadi khusus buat ojol dibuka penyekatan dengan syarat memperlihatkan aplikasi, kalau lagi narik dipersilakan, kalau enggak, tidak bisa lewat, seperti di Jakarta," tutur Muji.

Hal serupa Achmad Ilyas Prayogi, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transportasi Darat Jabar (F-SPTD) yang mengaku sudah mengimbau kepada seluruh anggotanya untuk tidak ikut turun ke jalan melakukan aksi.

"Ini ada dua kubu, kemarin yang di Pendopo itu semua elemen masyarakat, kalau Ojol sendiri saya selaku ketua Umum mengimbau kepada rekan-rekan untuk tidak melakukan aksi demo, konvoi atau apapun," jelas Achmad.

Baca Juga: Heboh! UAS Sebut Makan Babi Bisa jadi Halal Bagi Umat Muslim, Tokoh NU: yang Disampaikan UAS Itu Benar

Pihaknya mengaku sudah menggelar audiensi dengan Dishub Jabar dan rencananya pada Rabu 21 Juli 2021, ia bersama anggotanya bakal kembali menggelar audiensi dengan Gubernur Jawa Barat.

Ia mengaku akan menyampaikan kepada Gubernur jika selama PPKM darurat ini para pengemudi Ojol terkendala penyekatan jalan. Padahal, kata dia, Ojol merupakan salah satu sektor yang masuk dalam kritikal.

"Besok kita akan audiensi lagi dengan Gubernur Jawa Barat, kan Ojol itu masuk sektor Kritikal tapi pada pelaksanaannya aturan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, kita kesulitan mengantarkan pesanan, tadinya jarak hanya empat kilometer jadi delapan kilometer karena harus berputar-putar mencari lokasi. Nah, ini yang membuat teman-teman Ojol kurang setuju," katanya.

Masih dikatakannya, di masa penerapan PPKM darurat ini, peran Ojol sangat penting dalam menyukseskan PPKM. Sebab, kata dia, saat masyarakat di larang ke luar rumah, Ojol yang bertugas melayani.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler