Penelitian China: Antibodi Penerima Vaksin Sinovac Memudar Setelah 6 Bulan, Perlu Booster Suntikan Ketiga

28 Juli 2021, 15:35 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac. /Bloomberg

GALAMEDIA - Sebuah penelitian laboraturium menunjukan antibodi yang dibentuk oleh vaksin Covid-19 Sinovac Biotech (SVA.O) dapat menurun setelah enam bulan mendapatkan dosis kedua.

Namun, suntikan ketiga bisa memiliki efek booster atau penguat yang kuat setelah antibodi menurun.

Penelitian itu berdasarkan temuan dari studi sampel darah dari orang dewasa sehat berusia antara 18-59. Studi tersebut melibatkan lebih dari 50 orang peserta.

Bagi orang yang sudah menerima dua dosis dengan rentang dua sampai empat minggu diketahui hanya 16,9 persen dan 35,2 persen yang memiliki tingkat antibodi di atas ambang batas enam bulan setelah dosis kedua.

Baca Juga: Gegara Sentil SBY, Luhut Binsar Pandjaitan Disebut Serasa Jadi Pemilik Negara Ini

Peneliti juga memberikan dosis ketiga vaksin Sinovac pada 540 peserta. Setelah peserta diberi vaksin ketiga setelah enam bulan dari suntikan kedua tingkat antibodi meningkat hingga lima kali lipat.

"Terlepas dari antibodi yang tahan lama, komponen lain dalam sistem kekebalan tubuh manusia seperti sel T dan memori sel B akan timbul dan dapat berkontribusi membentuk perlindungan," kata peneliti dilansir Reuters.

"Dalam jangka pendek hingga menengah, pastikan untuk menyelesaikan jadwal dua dosis CoronaVac (vaksin Sinovac) saat ini harus menjadi prioritas," kata surat kabar itu.

Hingga akhir Juni, Sinovac telah mengirimkan lebih dari 1 miliar dosis vaksin, alat vaksinasi utama di China, Brasil, Indonesia, dan Chili.

Baca Juga: Sudjiwo Tedjo Sindir Anggota DPR yang Isoman Ditanggung Negara: Rakyat Isolasi Super-Big-Mega-Gala Mandiri!

Pembuat vaksin Covid-19 lainnya sedang berusaha mendapatkan otorisasi untuk suntikan booster.

Pfizer (PFE.N) dan mitra BioNTech (22UAy.DE) mengatakan awal bulan ini mereka telah merencanakan untuk meminta regulator AS dan Eropa dalam beberapa minggu untuk mengesahkan dosis booster vaksin Covid-19.

Pejabat senior Kementerian Kesehatan Indonesia, Siti Nadia Tarmizi mengatakan dewan penasehat imunisasi merekomendasikan vaksinasi booster 12 bulan setelah dosis kedua.

Baca Juga: Indonesia Cetak Rekor Kematian Tertinggi di Dunia, PKS: Pemerintah Perlu Perhatikan Angka Kematian

Indonesia telah mulai memberikan suntikan booster yang diproduksi oleh Moderna (MRNA.O) kepada para pekerja medis bulan ini, termasuk mereka yang telah menerima dosis Sinovac.

Sebagai informasi, studi ini dilakukan oleh para peneliti di otoritas pengendalian penyakit di provinsi Jiangsu, Sinovac, dan institusi Tiongkok lainnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler