GALAMEDIA - Aksi kampanye capres 2024 sejak dini yang dilakukan oleh para politisi Tanah Air mendapat kritikan dari berbagai pihak.
Pasalnya saat kondisi bangsa yang masih berjuang melawan pandemi, para politisi tersebut malah sibuk berkampanye lewat baliho-baliho yang terpampang di jalanan kota-kota besar.
Banyak pihak menilai bahwa aksi pemasangan baliho-baliho tersebut sangat tidak tepat, lantaran pilpres 2024 masih sangat lama.
Apalagi saat ini masyarakat Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, sehingga banyak pihak yang menilai kampanye para politisi tersebut sangat tidak tepat.
Baca Juga: Jerinx SID Kembali jadi Tersangka, Senin 9 Agustus 2021 Jalani Pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya
Maraknya pemasangan baliho-baliho para politisi tersebut pun, membuat Akademisi Cross Culture Institute yakni Ali Syarief buka suara.
Melalui akun Twitter pribadinya, Ali mengaku malu melihat sikap dari para politisi yang masih sempat-sempatnya berkampanye di tengah pandemi.
Ali menyentil keras para politisi yang hendak mencalonkan presiden pada 2024 mendatang itu dengan membandingkannya dengan politisi di negara lain.
Menurut dia, saat melakukan kampanye terdapat perbedaan yang sangat kontras di antara para politisi Tanah Air dengan negara lain.
Ia mengatakan, di negara lain, para politisi yang hendak mencalonkan diri sebagai presiden berkampanye dengan adu gagasan program-program yang ingin dilakukannya.
Akan tetapi hal itu sangat berbeda dengan apa yang dilakukan di Indonesia, karena menurutnya para politisi Tanah Air malah sibuk berkampanye lewat perang baliho.
"Di Negara lain, candidate Presiden itu, mempromosikan/perang gagasan2 program yang ingin dilakukannya. Di Republic ini, perang Baliho. Malu banget melihatnya," ujarnya, dikutip Galamedia, Sabtu 7 Agustus 2021.
Seperti diketahui, baru-baru ini beberapa politisi ternama yang hendak mencalonkan diri sebagai calon presiden 2024 mendatang beramai-ramai memasang baliho-baliho mereka.
Para politisi yang tampak melakukan kampanye lewat baliho tersebut di antaranya adalah Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Lahirkan Programmer Andal Melalui Candradimuka Jabar Coding Camp 2021
Tak hanya itu, Ali mengaku dirinya sudah paham betul aksi pemasangan baliho-baliho tersebut ujungnya akan seperti apa.
Kendati demikian, ia menegaskan apa yang dilakukan para politisi tersebut dengan memasang baliho-baliho itu sangat tidak edukatif.
Menurutnya berkampanye lewat baliho-baliho itu sangat tidak edukatif bagi pendidikan politik bangsa Indonesia.
"Saya paham ujungnya apa, tapi ini tidak edukatif bagi pendidikan politik bangsa," pungkasnya.***