Momentum Pandemi Digunakan untuk Sosialisasi, Musni Umar Senang Baliho Politisi Bertebaran: Inilah Demokrasi

9 Agustus 2021, 21:13 WIB
Sosiolog Musni Umar. /Twitter/@musniumar

GALAMEDIA - Gelaran pesta rakyat Indonesia terkait pemilihan presiden (pilpres) 2024 memang masih tiga tahun lagi.

Namun beberapa politisi ternama yang hendak mencalonkan diri sebagai capres di 2024 mendatang, tampak sudah mulai curi start dengan melakukan kampanye dari sekarang guna menarik simpati rakyat.

Para politisi ternama tersebut di antaranya Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Mereka baru-baru ini melakukan aksi kampanye melalui berbagai baliho-baliho yang bertebaran di jalanan kota-kota besar.

Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang: Mal Buka, Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang Masuk! Tempat Ibadah Maksimal 20 Orang

Bertebarannya baliho para tokoh politik itu pun mendapat kritikan dari banyak pihak. Saat ini bukan waktu yang tepat untuk para politisi itu mengkampanyekan dirinya sendiri untuk maju di 2024.

Pasalnya, saat ini, kondisi bangsa Indonesia sedang sangat memprihatinkan akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai.

Banyak pihak dari lintas masyarakat yang beramai-ramai mengecam dan memberikan kritikan atas apa yang dilakukan para politisi tersebut.

Namun, pernyataan berbeda justru disampaikan oleh Sosiolog sekaligus Rektor Universitas Ibnu Chaldun yakni Musni Umar.

Melalui akun Twitter pribadinya, Musni menyampaikan pernyataan yang sangat bertolak belakang dengan banyak pihak.

Baca Juga: Eks Mensos Juliari Batubara Meminta Maaf pada Megawati dan Jokowi: Badai Hujatan Datang ke PDIP

Alih-alih ikut mengkritik, Musni justru mengaku sangat senang ketika melihat baliho para tokoh politik itu bertebaran di jalan.

"Saya senang melihat baliho para tokoh politik yang bertebaran di jalan," ujarnya, dikutip Galamedia, Senin 9 Agustus 2021.

Musni mengatakan, dari maraknya baliho-baliho para tokoh politik tersebut menurutnya merupakan bagian dari demokrasi yang sesungguhnya.

Ia menyampaikan bahwa setiap orang berhak dikenal, termasuk para tokoh politik yang sudah terkenal itu yang akan dipilih dalam kontestan politik.

"Inilah demokrasi. Setiap orang berhak dikenal, terkenal & dipilih dalam kontestasi politik," katanya.

Baca Juga: Pengamat Nilai Ali Mochtar Ngabalin Jadi Aib Istana dan Bermulut Kotor: Tak Ada Aroma Intelektualnya

Selain itu, Musni kembali mengeluarkan pernyataan yang sangat bertolak belakang dengan kebanyakan masyarakat terkait aksi kampanye di tengah pandemi ini.

Menurutnya pandemi Covid-19 ini merupakan momentum bagi para politisi tersebut guna memanfaatkannya untuk melakukan sosialisasi.

Musni juga mengapresiasi jargon-jargon yang ditampilkan pada baliho-baliho para tokoh politik itu, termasuk jargon jaga iman jaga imun.

Kendati mendukung aksi kampanye para politisi itu, Musni juga menegaskan bahwa dirinya sangat menghormati orang-orang yang menolak aksi kampanye itu.

"Momentum pandemi Covid mereka manfaatkan sosialisasi. Ada jargon jaga iman jaga imun. Yang menolak dihormati yg setuju dihormati," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler