GALAMEDIA – Pengamat politik Rocky Gerung turut menyoroti kerumunan yang terjadi beberapa waktu lalu di Terminal Grogol, Jakarta Barat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa, 10 Agustus 2021 melakukan aksi turun ke lapangan untuk membagikan sembako. Lokasi yang dipilih presiden adalah Terminal Grogol.
Sayangnya pembagian sembako ini berakhir menjadi kerumunan dan dorong-dorongan antar warga. Aksi Jokowi pun menjadi sorotan dan menuai kritikan dari sejumlah pihak.
Menurut Rocky Gerung kejadian ini bisa membuat kacau dan gagal perencanaan yang sudah dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Baca Juga: Alhamdulillah, Angka Kasus Aktif Covid-19 di Kota Cimahi Mulai Menurun
“Itu kejadian yang bisa membuat kacau perencanaan Anies Baswedan di Jakarta,” katanya dilansir melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official Jumat, 13 Agustus 2021.
Ahli filsuf ini menjelaskan, Jakarta bukanlah ibu kota Jokowi, namun ibu kota penduduknya, sehingga Jokowi tidak bisa melanggar aturan yang ada.
“Mentang-mentang ibu kota, ini bukan ibu kota Jokowi, ini ibu kota dari penduduk Jakarta,” jelasnya.
“Jadi Jokowi adalah rakyat Jakarta sebetulnya, dia gak boleh langgar komitmen untuk tidak ada kerumunan tuh,” imbuhnya.
Baca Juga: Gugatan AHY Ditolak Majelis Hakim, Kubu Moeldoko: KLB Partai Demokrat Deli Serdang Sah Secara Hukum
Rocky menyimpulkan bahwa di satu sisi Anies tengah bekerja keras untuk menurunkan angka Covid-19, namun sisi lain Jokowi justru menambah angka tersebut.
“Jadi Anies bekerja keras untuk nurunin angka Covid di Jakarta, Jokowi justru nambahin tuh,” tuturnya.
Melihat suasana kemarin di Grogol, Rocky mengaku pusing karena situasi betul-betul padat dan tidak ada jarak sama sekali.
“Kalau kita lihat suasana kemarin itu, itu betul-betul padat dan gak ada jarak sama sekali. Jadi bagaimana lagi saya mau terangkan itu, saya pusing menjelaskan itu,” pungkasnya.***