Tepis Keraguan JKN-KIS, Edi Siap Beri Perlindungan Bagi Keluarga

19 Agustus 2021, 15:05 WIB
Edi Sumardi /BPJS Kesehatan/

GALAMEDIA - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), bagi Edi Sumardi (56) peran program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sudah tidak asing lagi.

Sejak menjadi pegawai dulu dengan kartu Askes sampai sekarang menjadi KIS, tak ada perbedaan pelayanan yang dirasakan olehnya, justru semakin banyak manfaat yang dirasakan oleh Edi.

Saat ditemui, Jumat, 30 Juli 2021,  Edi mengatakan pandangan serta pengalamananya sebagai peserta JKN-KIS.

Dari tahun 2006 dirinya menjadi ASN dan mendapatkan jaminan kesehatan program pemerintah kala itu hingga sekarang. Edi sangat bersyukur karena hal tersebut, menandakan bahwa negara memang hadir untuk warga negaranya.

“Apalagi kini setelah menjadi Program JKN-KIS seluruh lapisan masyarakat dapat mempersiapkan jaminan Kesehatan sesuai dengan kemampuan membayar iurannya masing-masing,” kata Edi.

Baca Juga: Intip Gaya Lesti Kejora Saat Prosesi Adat Sunda Ngaras

Dengan menjadi peserta JKN-KIS, kata Edi, tentunya akan membantu saat nanti diperlukan. Hal lain, baik itu berobat dan berkonsultasi dengan dokter ataupun saat dihadapkan pada kondisi harus menjalani rawat inap.

“Kalau kartu JKN-KIS sudah di tangan, kekhawatiran akan biaya pelayanan kesehatan tidak akan menjadi halangan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan kondisi medis kita,” paparnya.

Salah satu yang berkesan bagi Edi, yakni semakin banyaknya fasilitas kesehatan yang bisa melayani peserta JKN-KIS, mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama sampai ke tingkat lanjut.

“Saya perhatikan dari tahun 2014 JKN-KIS mulai berjalan banyak klinik – klinik kesehatan yang bisa menerima kami untuk berobat. Tentunya, saya pun sekarang berobat pertama memilih salah satu klinik yang tidak jauh dari rumah,” ujar Edi.

Selain itu perkembangan teknologi komunikasi saat ini, pasalnya, juga sejalan dengan perkembangan pelayanan JKN-KIS yang bisa diakses secara cepat dan cukup melalui handphone atau gadget yang dimiliki peserta.

“Saya juga menggunakan salah satu aplikasi yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan, yakni Aplikasi Mobile JKN. Waktu pindah fasilitas kesehatan tingkat pertama dari awalnya puskesmas ke klinik yang sekarang pun melalui aplikasi tersebut, sangat mudah dan praktis,” kilah Edi.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Tahun 2021

Edi menambahkan, dengan pengalamannya tersebut terpanggil untuk menghimbau masyarakat yang masih ragu untuk menjadi peserta JKN-KIS agar secepatnya mendaftar.

“Mempersiapkan yang terbaik untuk diri sendiri dan keluarga, lebih baik dari sekarang mendaftar menjadi peserta JKN-KIS, jangan menunggu sakit itu datang,” harapnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler