Pengamat: Pertemuan Gerindra-PDIP Macam Skenario Prabowo-Puan, Lawan Beratnya Anies-AHY

25 Agustus 2021, 20:50 WIB
Ujang Komarudin /Aksara Jabar/

GALAMEDIA – Kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani ke kantor DPP PDIP pada Selasa, 24 Agustus 2021 dinilai penuh akan tujuan politis.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin berpendapat, peluang koalisi kedua partai besar itu sangat terbuka dan semua masih serba kemungkinan karena politik sendiri bersifat dinamis.

Terlebih Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto sedang dekat.

“Peluang koalisi kedua partai sangat terbuka. Karena saat ini, baik Mega dan Prabowo lagi dekat dan PDIP-Gerindra juga sedang memadu kasih. Namun, semua harus diuji dengan dinamika politik yang berkembang kedepan. Apakah mereka masih dekat atau bisa juga akan berpisah,” tuturnya dalam keterangan, Rabu, 25 Agustus 2021.

Dia melanjutkan, apabila skenario koalisi Gerindra-PDIP terjadi, maka kemungkinan besar pasangan Calon Presidn (Capres) dan Calon Wakil Presiden Cawapres (Cawapres) jatuh pada Prabowo-Puan, bukan Prabowo-Ganjar maupun Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Tanggapi Perseteruan PDIP dan Demokrat Terkait Kecurangan Pemilu, Refly Harun: Pemilu itu Curang Semua

Bahkan Prabowo-Puan bisa saja menjadi lawan berat bagi pasangan yang kemungkinan akan berpasangan juga seperti Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun Anies-Khofifah.

“Karena skenario PDIP itu skenario Puan. Bukan yang lain. Makanya saat ini Puan sedang menggenjot elektabilitasnya. Skenario Prabowo-Puan. Mungkin bisa saja lawan beratnya Anies-AHY atau Anies-Khofifah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ujang menganalisa bahwa bisa juga ada pasangan kandidat lain yang saat ini masih berjuang untuk menaikkan elektabilitasnya.

Terkais skenario Prabowo-Puan, potensi kemenangannya tergantung banyak hal.

“Ya itu bisa menang dan bisa juga tidak. Tergantung lawannya dan tergantung pada dukungan rakyat,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam pertemuan Gerindra-PDIP tersebut, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sudah memberikan sinyal dengan cerita nostalgia koalisi dua partai itu pada Pilpres 2009.

Baca Juga: Sebut Abu Janda Sudah Hina Hukum Indonesia, Aktivis Dakwah: Kok Sama Produk Hukum Sendiri Gak Percaya

Pada Pilpres 2009, koalisi PDIP dan Gerindra mengusung pasangan Megawati Soekarnoputi-Prabowo Subianto, yang kala itu bertekuk lutut melawan Susilo Bambang Yudhoyono yang berpasangan dengan Boediono. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler