GALAMEDIA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini menyatakan bahwa PKS tetap memilih untuk menjadi oposisi.
Hal itu disampaikan Jazuli Juwaini usai Presiden Joko Widodo mengundang ketua-ketua umum partai politik pendukung pemerintah ke Istana Negara pekan lalu.
Ketua Fraksi PKS membaca pertemuan politik tersebut sebagai upaya konsolidasi partai koalisi pendukung Jokowi.
Terlebih, saat ini Partai Amanat Nasional (PAN) juga turut bergabung sebagai mitra baru dalam koalisi pendukung pemerintah.
Pertemuan para ketua-ketua umum partai politik tersebut dikatakan Jazuli Juwaini sebagai konsolidasi politik biasa.
Kemudian, Jazuli Juwaini juga melihat dan mengevaluasi jalannya pemerintahan di bawah Presiden Jokowi 7 tahun terakhir.
Oleh karena itu, Jazuli Juwaini mengatakan bahwa PKS justru semakin mantap beroposisi untuk menjaga demokrasi agar pemerintah tetap berpihak pada kepentingan rakyat
"Jangan ragukan sikap oposisi PKS. Sejak awal kami sampaikan oposisi hadir untuk menjaga demokrasi," kata Jazuli Juwaini.
Baca Juga: CEO MLI dan Tretan Muslim Ungkap Alasan Mengapa Tidak Laporkan Coki Pardede ke BNN
"Selain itu, untuk menghadirkan check and balances agar pemerintahan tetap on the track berpihak kepada kepentingan rakyat," jelasnya dikutip Galamedia dari laman PKS.
Jazuli Juwaini mengatakan bahwa PKS ingin memastikan upaya menjaga kehormatan partai koalisi yang sejak awal mendukung Presiden Jokowi tetap berjalan dengan baik.
"Kami juga ingin menjaga kehormatan partai-partai yang sejak awal berjuang mendukung Pak Jokowi. Fair kan?," tandas Jazuli.
Anggota Komisi I DPR Dapil Banten ini mengatakan bahwa PKS konsisten memerankan oposisi yang konstruktif dalam mengawal jalannya pemerintahan dengan kritik yang membangun.
Walaupun demikian, Jazuli Juwaini melihat selama 7 tahun pemerintahan Pak Jokowi Indonesia belum menampakkan kemajuan yang signifikan.
Baca Juga: Ditetapkan Jadi Tersangka Penyalahgunaan Narkoba, Coki Pardede: Saya Minta Maaf, Mohon Bersabar
Atas dasar itu, Jazuli menegaskan PKS bukan hanya tetap menjadi oposisi tapi PKS justru semakin mantap beroposisi.
"Kami melakukan evaluasi pemerintahan Pak Jokowi setiap tahun. Tiap pemerintahan tentu punya tantangannya sendiri, tapi harus tetap ada ukuran atau parameter objektif yang digunakan sebagai patokan," tutur Jazuli.
"Makanya kita mantap terus beroposisi secara subtantif," terang Jazuli.***